Connect with us

DUNIA

Trump Bungkam Soal Pilihan Cawapres Jelang Konvensi Nasional Partai Republik

Aktualitas.id -

AKTUALITAS.ID – Menjelang Konvensi Nasional Partai Republik bulan depan, Donald Trump masih belum mengungkapkan siapa yang akan dipilihnya sebagai calon wakil presiden. Meskipun sejumlah nama telah mencuat sebagai kandidat potensial, Trump tetap merahasiakan pilihannya, menyatakan bahwa pengumuman resmi akan dilakukan pada konvensi nanti.

Di tengah spekulasi, beberapa nama telah muncul sebagai kandidat utama yang berpotensi memperluas basis pendukung Trump. Salah satunya adalah Gubernur North Dakota Doug Burgum. Pengusaha dan wirausahawan ini dikenal karena keberhasilannya dalam dunia bisnis, terutama setelah menjual perusahaan perangkat lunaknya ke Microsoft dengan harga lebih dari US$1 miliar pada tahun 2001. Kekayaan dan koneksi Burgum dianggap dapat menjadi aset utama dalam membantu membiayai kampanye Trump.

Nama lain yang mencuat adalah Senator Marco Rubio dari Florida. Dengan lebih dari 25 tahun pengalaman di tingkat lokal, negara bagian, dan nasional, Rubio memiliki profil yang kuat. Sebagai wakil ketua Komite Intelijen Senat dan anggota senior Komite Hubungan Luar Negeri, Rubio bisa memperluas basis pendukung Trump dari kalangan Hispanik dan Latin.

Senator JD Vance dari Ohio, yang terkenal dengan memoarnya ‘Hillbilly Elegy’, juga masuk dalam daftar kandidat. Meskipun pernah menjadi pengecam Trump, Vance kini menjadi pendukung setia dan sering tampil sebagai corong media selama persidangan uang tutup mulut Trump. Pengalaman dan transformasi politik Vance menjadikannya kandidat yang menarik bagi Trump.

Senator Tim Scott dari South Carolina juga disebut-sebut sebagai calon kuat. Jika terpilih, Scott akan menjadi anggota Partai Republik berkulit hitam pertama yang mencalonkan diri sebagai wakil presiden, yang dapat memperluas daya tarik Trump di kalangan warga kulit hitam Amerika. Scott telah bertugas di Senat sejak 2013 dan memiliki karier politik yang dimulai di tingkat lokal pada tahun 1995.

Nama anggota DPR dari New York, Elise Stefanik, juga muncul sebagai kandidat potensial. Stefanik dikenal sebagai sekutu terkuat Trump di Kongres, di mana dia adalah pemimpin Partai Republik peringkat keempat di DPR. 

Pilihan wakil presiden bagi Trump bukan hanya soal siapa yang paling selaras dengan prioritasnya, tetapi juga siapa yang akan berada di posisi terbaik untuk melanjutkan kepemimpinannya. Karena jika terpilih lagi pada November nanti, pria berusia 78 tahun ini hanya akan bisa menjabat selama empat tahun sesuai dengan batas masa jabatan konstitusional presiden.

Dengan berbagai nama yang mencuat, pengumuman resmi dari Trump pada Konvensi Nasional Partai Republik bulan depan akan menjadi momen yang sangat dinantikan dan dapat menentukan arah kampanye Partai Republik dalam pemilihan presiden 2024. (KAISAR/RAFI)

TRENDING