Connect with us

DUNIA

Gaza Terus Dibombardir, Ribuan Warga Palestina Eksodus ke Selatan Tanpa Zona Aman

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Warga Palestina membawa kotak bantuan di Kota Gaza, Senin (16/6/2025). (Xinhua)

AKTUALITAS.ID – Gempuran militer Israel yang kian brutal dan krisis kelaparan yang meluas memaksa ribuan warga Palestina melakukan eksodus massal. Mereka meninggalkan Gaza City, kota di utara Jalur Gaza, dan bergerak menuju wilayah selatan demi mencari perlindungan, meskipun kondisi di sana juga tak kalah mengerikan.

Citra satelit terbaru menunjukkan betapa masifnya pergerakan penduduk ini. Wilayah Sheik Radwan, yang pada awal September masih dipenuhi ratusan tenda pengungsian, kini terlihat nyaris kosong. Hal serupa terjadi di area parkir pasar dan kamp pengungsian Jalan Salah Khalaf yang sebelumnya menjadi tempat berlindung bagi ratusan keluarga. Dalam waktu kurang dari dua minggu, tenda-tenda yang sebelumnya berdiri kini telah raib.

Jalan Al Rashid, jalan utama yang membentang di sepanjang pantai, dipadati oleh kendaraan dan gerobak, menjadi saksi bisu dari keputusasaan warga yang mengungsi. Mereka membawa serta orang-orang sakit dan anggota keluarga lainnya, dengan harapan menemukan tempat yang lebih aman.

Namun, laporan dari berbagai kelompok bantuan, termasuk yang dikutip oleh NBC News, memperingatkan bahwa kondisi di Gaza selatan juga sangat memprihatinkan. Kelaparan dan minimnya pasokan makanan serta obat-obatan telah menjadi masalah umum di sana. Meskipun menyadari risiko ini, warga Palestina merasa tidak punya pilihan lain.

“Kami akan terus bergerak. Ada orang sakit bersama kami dan kami tidak tahu harus ke mana. Tidak ada zona aman,” ungkap Khalil Matar, seorang warga yang putus asa saat mengungsi, kepada Al Jazeera.

Menurut Biro Pusat Statistik Palestina, sekitar 740.000 orang, atau 35 persen dari total populasi Gaza, masih bertahan di Gaza utara per tanggal 16 September. Namun, jumlah ini diperkirakan akan terus menurun seiring meningkatnya serangan brutal Israel yang menghilangkan akses terhadap kebutuhan dasar manusia. Eksodus ini bukan hanya tentang mencari tempat baru, melainkan tentang perjuangan untuk bertahan hidup di tengah krisis kemanusiaan yang semakin mencekam. (Mun)

TRENDING