Connect with us

DUNIA

Hamas Desak Sanksi untuk Israel Usai Pengakuan Palestina oleh Negara Barat

Aktualitas.id -

Pasukan khusus Hamas Brigade Al Qassam yang berhasil menembus Israel. (AFP PHOTO / SAID KHATIB)

AKTUALITAS.ID – Setelah beberapa negara Barat, termasuk Inggris dan Kanada, secara resmi mengakui kenegaraan Palestina, kelompok pejuang Hamas akhirnya memberikan respons. Meski menyambut baik langkah ini sebagai “langkah penting,” Hamas menuntut agar pengakuan tersebut tidak hanya sebatas simbolis, tetapi juga diikuti dengan tindakan nyata untuk menekan Israel.

Dalam pernyataan resminya, Hamas menyebut pengakuan ini sebagai “kemenangan bagi hak-hak Palestina dan keadilan perjuangan kami.” Namun, mereka menegaskan bahwa langkah ini harus dibarengi dengan tindakan praktis yang mendesak. Tindakan tersebut termasuk penghentian segera perang genosida di Gaza dan penghentian proyek perluasan permukiman Israel di Tepi Barat.

Seorang pejabat senior Hamas, Mahmud Mardaw, kepada kantor berita AFP mengatakan, “Perkembangan ini merupakan kemenangan bagi hak-hak Palestina dan keadilan perjuangan kami.”

Lebih lanjut, Hamas mendesak komunitas internasional, terutama PBB, untuk “menghentikan segala bentuk kerja sama” dengan Israel. Mereka juga mendorong negara-negara dunia untuk menjatuhkan sanksi dan membawa para pemimpin Israel ke pengadilan internasional atas “kejahatan mereka terhadap kemanusiaan.”

Pengakuan ini muncul di tengah eskalasi konflik, di mana Israel terus memperluas permukiman di Tepi Barat dan mengintensifkan serangannya di Gaza. Pengakuan Palestina oleh Inggris, Kanada, Portugal, dan Australia dilakukan menjelang pertemuan penting Majelis Umum PBB pekan ini. Langkah ini memberikan tekanan diplomatik baru terhadap Israel dan menyoroti perpecahan di antara negara-negara Barat terkait konflik tersebut.

Meskipun pengakuan ini disambut baik, tuntutan Hamas untuk tindakan yang lebih tegas menunjukkan bahwa perjuangan mereka tidak hanya fokus pada pengakuan status, tetapi juga pada keadilan dan penghentian kekerasan di wilayah Palestina. (Mun)

TRENDING