DUNIA
Trump Ancam Hamas: ‘Dilenyapkan’ Jika Tak Lucuti Senjata
AKTUALITAS.ID – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan ancaman keras terhadap kelompok Hamas di tengah masa gencatan senjata di Jalur Gaza. Trump memperingatkan Hamas akan “dilenyapkan” jika tidak segera melucuti persenjataan mereka.
Pernyataan itu disampaikan Trump dalam wawancara eksklusif dengan program ‘60 Minutes’ dari CBS News, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (3/11/2025). Ia menegaskan bahwa gencatan senjata Gaza, yang berlangsung sejak 10 Oktober 2025, masih berjalan dengan “sangat solid”.
“Anda mendengar tentang Hamas, tetapi Hamas bisa langsung disingkirkan jika mereka tidak berperilaku baik. Mereka tahu itu,” tegas Trump dalam wawancara yang disiarkan pada Minggu (2/11) waktu setempat.
Ketika ditanya bagaimana dirinya akan memaksa Hamas melucuti senjata, Trump menjawab tegas:
“Jika saya ingin mereka melucuti senjata, saya akan membuat mereka melucuti senjata dengan sangat cepat. Mereka akan dilenyapkan.”
Kesepakatan gencatan senjata Gaza sendiri mengacu pada 20 poin rencana perdamaian yang diusulkan oleh Trump, dengan salah satu poin utama berisi perlucutan senjata para petempur Hamas yang masih menguasai wilayah Gaza.
Namun, meski gencatan senjata telah berlangsung hampir sebulan, tahapan menuju perdamaian permanen masih menghadapi banyak hambatan, termasuk soal penarikan pasukan Israel dan pemulangan jenazah sandera.
Menurut laporan AFP, Israel menyebut telah menerima tiga jenazah sandera tambahan dari Hamas sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan.
Dalam kesepakatan tersebut, Hamas diwajibkan menyerahkan 48 sandera yang terdiri dari 20 sandera hidup dan 28 tewas. Sejauh ini, seluruh sandera yang masih hidup telah diserahkan kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC), sementara 17 jenazah – termasuk 15 warga Israel, 1 warga Thailand, dan 1 warga Nepal – telah dipulangkan.
Israel menuduh Hamas lamban memulangkan sisa jenazah, namun pihak Hamas berdalih bahwa banyak korban masih terkubur di bawah reruntuhan akibat serangan militer Israel. Mereka meminta mediator dan ICRC untuk membantu proses evakuasi dengan alat berat dan tenaga tambahan.
Situasi di Gaza masih rapuh dan penuh ketegangan, sementara dunia menunggu apakah ancaman Trump akan menjadi tekanan diplomatik atau memicu eskalasi baru di Timur Tengah. (Mun)
-
RIAU18/11/2025 16:30 WIBDPRD Pelalawan Belum Terima Draf KUA-PPAS 2026, Pembahasan APBD Molor
-
RIAU18/11/2025 12:15 WIBRapimprov KADIN Riau Jadi Forum Kunci Perkuat Dunia Usaha dan Ekonomi
-
EKBIS18/11/2025 08:30 WIBUpdate Harga BBM 18 November 2025: Pertalite Tetap Rp10.000, Dexlite Jadi Rp13.900
-
EKBIS18/11/2025 10:30 WIBRupiah Dibuka Stagnan di Rp16.720 Menjelang RDG Bank Indonesia
-
NASIONAL18/11/2025 16:00 WIBKasus Proyek Jalan, KPK Belum Temukan Keterlibatan Bobby Nasution
-
JABODETABEK18/11/2025 06:30 WIBPulang Kerja, Pria di Cileungsi Bogor Dibacok 4 OTK di Depan Minimarket
-
NUSANTARA18/11/2025 13:00 WIBKecelakaan di Tol Cipali, Lima Orang Dikabarkan Meninggal
-
EKBIS18/11/2025 09:30 WIBIHSG Pagi Ini Menguat 0,15% Meski Tekanan Eksternal dan Paradoks Likuiditas Domestik

















