Connect with us

DUNIA

Klaim Mengejutkan Trump: Iran Siap ‘Damai’ dengan Israel dan Gabung Abraham Accord

Aktualitas.id -

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Dok: aktualitas.id - ai

AKTUALITAS.ID – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan sebuah klaim yang berpotensi mengubah peta geopolitik Timur Tengah secara drastis. Dalam sebuah konferensi pers di Gedung Putih pada Senin (29/9/2025), Trump menyatakan bahwa Iran, yang selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan Israel, akan menyetujui kesepakatan Abraham Accord.

Jika klaim ini terbukti benar, hal tersebut akan menandai langkah bersejarah di mana Iran akan membuka hubungan diplomatik penuh dengan Israel, sesuatu yang sulit terbayangkan mengingat permusuhan kedua negara selama puluhan tahun.

“Siapa yang tahu, mungkin Iran bisa bergabung,” kata Trump dengan nada optimis di hadapan para wartawan, seperti dikutip oleh Reuters.

“Saya rasa mereka akan terbuka untuk itu. Saya sungguh percaya. Mereka bisa menjadi anggota,” tambahnya, menegaskan keyakinannya.

Apa Itu Abraham Accord?

Abraham Accord adalah serangkaian perjanjian damai yang digagas oleh pemerintahan Trump pada periode pertamanya. Perjanjian ini bertujuan menormalisasi hubungan antara Israel dengan negara-negara Arab di Timur Tengah, yang mencakup peresmian kerja sama di bidang ekonomi, diplomatik, dan keamanan.

Hingga saat ini, negara-negara yang telah resmi bergabung adalah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Maroko, dan Sudan. Bergabungnya negara-negara ini telah mengubah dinamika kekuatan di kawasan tersebut.

Skeptisisme di Balik Klaim

Meskipun klaim Trump terdengar monumental, banyak pihak yang meragukannya. Selama ini, AS dan Israel secara aktif merayu negara-negara Arab Sunni untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, sebagian untuk membangun aliansi guna melawan pengaruh Iran yang mayoritas Syiah.

Pemerintahan AS dan Israel seringkali mempromosikan perjanjian ini sebagai salah satu jalan menuju penyelesaian konflik Israel-Palestina. Namun, para pakar kebijakan luar negeri justru menilai Abraham Accord lebih condong sebagai perjanjian ekonomi dan keamanan yang secara strategis menguntungkan Israel dan sekutu Baratnya, tanpa memberikan solusi konkret bagi isu Palestina.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Iran mengenai klaim yang dilontarkan oleh Donald Trump. (Mun)

TRENDING