Connect with us

DUNIA

Bukan Dibunuh Hamas, Pimpinan Milisi ‘Popular Forces’ Yasser Abu Shahab Tewas karena Ini

Aktualitas.id -

Yasser Abu Shahab, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID Kabar mengejutkan datang dari Gaza Selatan. Yasser Abu Shahab, pemimpin kelompok bersenjata anti-Hamas yang dikenal dengan nama Popular Forces (Pasukan Rakyat Gaza), dilaporkan tewas.

Kematian Abu Shahab terjadi di tengah memanasnya situasi di Rafah, wilayah yang kini dikuasai oleh pasukan Israel. Namun, penyebab kematiannya bukan akibat pertempuran langsung melawan Hamas, melainkan insiden sipil.

Dalam pernyataan resminya yang dilansir dari Reuters, kelompok Popular Forces mengonfirmasi bahwa pemimpin mereka tewas akibat luka tembak saat sedang menengahi pertikaian antar-keluarga.

Pernyataan ini sekaligus menepis rumor yang beredar luas bahwa Abu Shahab tewas dalam operasi pembunuhan yang dilakukan oleh Hamas.

“Kami menegaskan akan melanjutkan jejak Abu Shahab dan terus memerangi terorisme di Gaza,” tulis pernyataan kelompok tersebut, merujuk pada perlawanan mereka terhadap sisa-sisa kekuatan Hamas.

Kabar kematian ini pertama kali diungkap oleh media Israel, termasuk lembaga penyiaran publik Kan. Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa Abu Shahab mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Soroka, Israel Selatan, setelah sempat mendapatkan perawatan intensif akibat lukanya.

Abu Shahab merupakan tokoh sentral dari kelompok anti-Hamas paling menonjol yang muncul sejak agresi Israel dimulai pada 2023. Kelompok yang dipimpinnya beroperasi secara leluasa dari wilayah Gaza yang telah dikuasai pasukan Israel, terutama pasca kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat pada Oktober lalu.

Eksistensi kelompok bersenjata non-Hamas ini tidak lepas dari strategi militer Israel. Pada Juni lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara terbuka mengakui bahwa pihaknya mempersenjatai klan-klan anti-Hamas di Gaza.

Netanyahu mengklaim bahwa dukungan Israel terhadap klan-klan lokal ini merupakan strategi untuk menyelamatkan nyawa tentara Israel dalam operasi pembersihan wilayah.

Sebelum kematiannya, Abu Shahab sempat memimpin serangkaian aksi provokatif terhadap Hamas. Pada 18 November, kelompoknya merilis video yang memperlihatkan puluhan milisi bersenjata menerima instruksi untuk melancarkan operasi “membersihkan Rafah dari teror”.

Narasi tersebut sejalan dengan kebijakan Israel yang terus menekan Gaza untuk menargetkan sisa-sisa batalion Hamas yang diyakini bersembunyi di wilayah selatan. Kematian Abu Shahab kini meninggalkan tanda tanya mengenai masa depan kepemimpinan Popular Forces dan dinamika konflik internal di Gaza. (Mun)

Continue Reading

TRENDING