Connect with us

EkBis

Rupiah Melemah, Pasar Tunggu Data Inflasi September 2024

Published

on

Ilustrasi - Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta. (ANTARA FOTO)

AKTUALITAS.ID – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah pada perdagangan Senin pagi (30/9/2024) di tengah ketidakpastian pasar yang menunggu rilis data inflasi domestik oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pada pembukaan perdagangan, rupiah melemah tipis sebesar lima poin atau 0,03 persen ke level Rp15.130 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp15.125 per dolar AS.

Menurut Rully Nova, Analis Bank Woori Saudara, pelemahan rupiah ini dipengaruhi oleh proyeksi deflasi dalam data inflasi September 2024 yang akan dirilis oleh BPS. “Inflasi September diperkirakan kembali mengalami deflasi sebesar 0,01 persen. Sementara secara tahunan, inflasi diproyeksikan mencapai 2,10 persen,” ujar Rully di Jakarta.

Rilis data inflasi ini sangat dinantikan oleh para pelaku pasar karena dapat memengaruhi kebijakan moneter selanjutnya. Deflasi yang terjadi mencerminkan tekanan harga yang menurun di pasar domestik, yang bisa saja menjadi indikator perlambatan aktivitas ekonomi di dalam negeri.

Selain itu, pelemahan rupiah juga dipicu oleh ekspektasi pasar terkait data ekonomi dari Amerika Serikat (AS), khususnya pada sektor tenaga kerja dan manufaktur yang diprediksi masih akan lemah. Data ini sangat krusial, mengingat keputusan kebijakan moneter The Federal Reserve kerap dipengaruhi oleh kondisi tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi AS.

“Rupiah kemungkinan besar akan bergerak dalam kisaran Rp15.100 hingga Rp15.160 per dolar AS hari ini,” tambah Rully, menekankan bahwa pergerakan mata uang juga akan sangat dipengaruhi oleh dinamika global.

Dengan pengaruh domestik dan global yang masih kuat, para investor diharapkan tetap waspada terhadap volatilitas yang tinggi pada pasar valuta asing dalam waktu dekat. (YAN KUSUMA/RAFI)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending