Connect with us

EkBis

Belanja Negara di Babel Capai Rp2,06 Triliun hingga Agustus 2024

Published

on

Kepala Kanwil DJPb Kepulauan Babel Edih Mulyadi. (ANTARA)

AKTUALITAS.ID – Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengumumkan bahwa kinerja belanja negara di Babel mencapai Rp2,06 triliun hingga Agustus 2024. Angka ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 14,87 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kepala Kanwil DJPb Babel, Edih Mulyadi, menyatakan bahwa stabilitas perekonomian di Babel tetap terjaga berkat dukungan APBN. “Perekonomian Babel masih stabil, dan ini tidak terlepas dari peran penting APBN dalam mendukung pembangunan di berbagai sektor,” ujar Edih di Pangkalpinang, Minggu (6/10/2024).

Edih menjelaskan bahwa akselerasi penyaluran belanja negara terjadi di seluruh komponen. Ini mencakup pembangunan infrastruktur, pengadaan sarana dan prasarana, penyaluran bantuan kesejahteraan, hingga pembayaran gaji dan tunjangan pegawai.

“Kegiatan belanja negara yang meningkat ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi regional,” kata Edih.

Hingga Agustus 2024, belanja barang pemerintah pusat telah terealisasi sebesar Rp918,37 miliar atau 53,84 persen dari pagu yang ditetapkan, dengan pertumbuhan signifikan sebesar 17,28 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh proyek perluasan dan perlindungan lahan pertanian, termasuk optimasi lahan rawa oleh Dinas Pertanian Babel.

Kinerja belanja pegawai juga mengalami peningkatan, dengan realisasi mencapai Rp897,16 miliar atau 72,73 persen dari pagu, tumbuh sebesar 15,03 persen. Salah satu faktor pendorong utama adalah penerimaan pegawai PPPK baru di berbagai satuan kerja yang mencatatkan lonjakan sebesar 173,97 persen secara tahunan.

Di sisi lain, belanja modal juga menunjukkan tren positif, tumbuh 5,50 persen secara tahunan dengan realisasi Rp235,24 miliar. Meskipun demikian, penyerapan belanja modal masih perlu dipercepat karena baru mencapai 39,38 persen dari total anggaran.

“Penyerapan belanja modal yang masih rendah ini disebabkan oleh beberapa proyek pembangunan yang masih dalam tahap pengerjaan, sehingga pencairan termin belum dilakukan secara penuh,” jelas Edih.

Dengan akselerasi penyaluran anggaran yang terus dioptimalkan, diharapkan kinerja belanja negara di Babel akan semakin mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (NAUFAL/RAFI)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending