Connect with us

EkBis

Harga Emas Melesat di Tengah Ekspektasi Penurunan Suku Bunga

Published

on

Ilustrasi. Harga Emas Antam. (ist)

AKTUALITAS.ID – Harga emas dunia kembali melesat mendekati rekor tertinggi pada perdagangan Rabu (16/10), didorong oleh melemahnya imbal hasil obligasi AS dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh sejumlah bank sentral utama dunia. Emas di pasar spot naik 0,6% menjadi US$ 2.676 per ons, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, yaitu US$ 2.685 yang dicapai pada 26 September 2024. Sementara itu, harga emas berjangka AS menguat 0,5% menjadi US$ 2.692.

Kenaikan harga emas ini didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve AS pada pertemuan mendatang di November. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Presiden Zaner Metals, Peter A Grant, yang menyatakan bahwa ekspektasi ini membuat emas semakin diminati.

Tidak hanya di AS, lemahnya data inflasi di Eropa dan Inggris juga memperkuat keyakinan bahwa European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara lebih agresif. 

“Lemahnya imbal hasil obligasi di tengah penurunan suku bunga membuat emas menjadi aset yang lebih menarik,” ujar Grant.

Imbal hasil obligasi AS yang turun ke level terendah dalam sepekan menambah daya tarik emas sebagai aset safe haven, terutama dalam lingkungan suku bunga rendah. ECB bahkan diperkirakan akan memangkas suku bunganya kembali pada Kamis (17/10), sementara data inflasi Inggris yang melemah memperkuat spekulasi bahwa BoE akan menyusul bulan depan.

Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, menambahkan bahwa kenaikan harga emas didorong oleh berbagai faktor, termasuk ketidakstabilan fiskal global, ketegangan geopolitik, serta tren dedolarisasi. 

“Faktor-faktor ini, ditambah ketidakpastian terkait Pemilu Presiden AS, membuat emas semakin dicari sebagai aset lindung nilai.”

Optimisme terhadap kenaikan harga emas dalam jangka panjang semakin kuat, terbukti dari prediksi para delegasi dalam pertemuan tahunan London Bullion Market Association yang memproyeksikan bahwa harga emas bisa mencapai US$ 2.941 dalam 12 bulan mendatang. Selain emas, harga perak juga diperkirakan akan melonjak hingga US$ 45 per ons.

Pada hari yang sama, harga perak tercatat naik sekitar 1% menjadi US$ 31,77 per ons. Sementara itu, platinum dan paladium juga mengalami penguatan, masing-masing naik 1,3% menjadi US$ 996,5 dan 1% menjadi US$ 1.019.

Kenaikan harga emas dan logam mulia lainnya menunjukkan bahwa ketidakpastian global terus mendorong investor untuk mencari aset yang lebih stabil dan aman di tengah gejolak pasar. (NAUFAL/RAFI)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending