Connect with us

EKBIS

Dituduh Penyelewengan Dana, Wakil Presiden Filipina Sara Duterte Terancam Dimakzulkan

Aktualitas.id -

AKTUALITAS.ID – Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, sedang menghadapi aduan pemakzulan kedua pada Rabu (4/12/2024), di tengah penyelidikan terkait dugaan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr serta dugaan penyelewengan dana pemerintah. Sara, yang merupakan putri mantan Presiden Rodrigo Duterte, terjerat dalam konflik politik setelah aliansinya dengan Marcos Jr mulai runtuh menjelang pemilu sela 2025.

Dalam aduan terbaru yang diajukan oleh sejumlah aktivis, guru, mantan anggota Kongres, dan berbagai pihak lainnya, Sara dituduh mengkhianati kepercayaan publik terkait dugaan penyelewengan dana publik senilai juta dolar AS selama masa jabatannya sebagai Menteri Pendidikan.

“Penyelewengan dana rahasia sebesar lebih dari setengah miliar Peso yang secara kurang ajar dilakukan oleh Wakil Presiden, khususnya likuidasi mencurigakan sebesar 125 juta Peso hanya dalam waktu 11 hari pada akhir tahun 2022, merupakan pengkhianatan besar terhadap kepercayaan publik,” ungkap Teddy Casino, mantan anggota Kongres dan salah satu pelapor aduan tersebut.

Pernyataan ini menekankan hak rakyat Filipina, termasuk para pembayar pajak, untuk menuntut akuntabilitas dari pejabat tinggi negara. Aduan pemakzulan pertama terhadap Sara juga diajukan pada Senin (2/12/2024), menuduhnya melakukan tindak korupsi dan melanggar jabatan. Sara sendiri sebelumnya membantah semua tuduhan mengenai penyelewengan dana publik.

Belum jelas apakah salah satu dari dua aduan yang dimasukkan akan mendapatkan dukungan dari sepertiga anggota parlemen yang diperlukan untuk melanjutkan proses pemakzulan ke sidang Senat Filipina. Meskipun para sekutu politik Marcos Jr memiliki mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden Marcos Jr telah mengatakan upaya semacam itu hanya akan membuang-buang waktu.

Sesua dengan ketentuan Konstitusi Filipina, proses pemakzulan tidak bisa dilakukan terhadap seorang pejabat yang sama lebih dari sekali dalam setahun. Hal ini berarti DPR harus memilih salah satu dari dua aduan atau melakukan konsolidasi.

Adanya dua aduan pemakzulan ini menambah keriuhan hukum yang dihadapi Sara, terutama saat dia juga sedang diselidiki atas dugaan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Marcos Jr. Dia telah dipanggil oleh otoritas hukum setelah menyatakan dalam konferensi pers bahwa dia telah menginstruksikan salah satu pengawalnya untuk membunuh Marcos Jr jika dirinya terbunuh terlebih dahulu. Sara kemudian menjelaskan bahwa pernyataannya tersebut telah disalahartikan.

Saat ini, dia juga berhadapan dengan penyelidikan di DPR yang dipimpin oleh Martin Romualdez, sepupu Presiden Marcos Jr, terkait penyalahgunaan dana pemerintah yang melibatkan jutaan dolar. Situasi yang semakin rumit ini telah menarik perhatian publik dan meningkatkan ketegangan politik di Filipina. (Enal Kaisar)

TRENDING