Connect with us

EKBIS

Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 2.000 per Gram, Bagaimana Nasib Investor?

Aktualitas.id -

Ilustrasi. Harga Emas Antam. (ist)

AKTUALITAS.ID – Senin, (20/1/2025), harga emas 24 karat Antam mengalami penurunan sebesar Rp 2.000 per gram, dari harga sebelumnya sebesar Rp 1.587.000 per gram menjadi Rp 1.585.000 per gram.

Tidak hanya harga emas, harga buyback emas Antam oleh Logam Mulia juga turun senilai Rp 2.000, dari Rp 1.433.000 per gram menjadi Rp 1.431.000 per gram.

Dengan penurunan ini, selisih antara harga emas dan harga buyback kini tercatat sebesar Rp 154.000 per gram. Melalui kebijakan tersebut, Antam memberikan dua kategori harga untuk produk emas batangan: harga jual untuk pembeli dan harga beli kembali bagi penjual.

Investor emas disarankan untuk seksama mencermati perbedaan harga ini, agar dapat melakukan perhitungan yang tepat terkait potensi keuntungan dan kerugian saat berinvestasi.

Di tengah fluktuasi harga, dalam jangka panjang, para investor optimis bahwa harga emas akan mengalami kenaikan signifikan, yang diharapkan dapat menutup selisih antara harga jual dan harga buyback.

Sebagai ilustrasi, berikut ini adalah kalkulasi potensi keuntungan atau kerugian bagi investor yang membeli emas pada beberapa waktu terakhir jika dijual pada hari ini:

  • Pembelian pada 13 Januari 2025 (Rp 1.568.000 per gram): Rugi 8.74%
  • Pembelian pada 20 Desember 2024 (Rp 1.515.000 per gram): Rugi 5.54%
  • Pembelian pada 20 Oktober 2024 (Rp 1.514.000 per gram): Rugi 5.48%
  • Pembelian pada 20 Juli 2024 (Rp 1.404.000 per gram): Untung 1.92%
  • Pembelian pada 20 April 2024 (Rp 1.347.000 per gram): Untung 6.24%
  • Pembelian pada 20 Januari 2024 (Rp 1.128.000 per gram): Untung 26.86%
  • Pembelian pada 20 Oktober 2023 (Rp 1.112.000 per gram): Untung 28.69%
  • Pembelian pada 20 Juli 2023 (Rp 1.080.000 per gram): Untung 32.50%
  • Pembelian pada 20 April 2023 (Rp 1.054.000 per gram): Untung 35.77%

Dengan situasi ini, penting bagi calon investor untuk tetap memperhatikan tren harga emas dan melakukan analisis pasar secara berkala. (Enal Kaisar)

TRENDING