Connect with us

EKBIS

Harga Minyak Dunia Tumbang, Brent dan WTI Anjlok

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Harga minyak dunia mengalami penurunan pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta), dengan minyak Brent dan West Texas Intermediate (WTI) merosot setelah Badan Energi Internasional (IEA) mengikuti langkah OPEC dalam memangkas proyeksi permintaan minyak global. Penurunan harga ini dialami meskipun Presiden AS Donald Trump memberikan sinyal positif mengenai potensi pengecualian tarif baru yang dapat menstabilkan pasar.

Dalam laporan yang dirilis Rabu (16/4/2025), diketahui bahwa harga minyak Brent ditutup pada USD 64,67 per barel, turun tipis sebesar 21 sen atau 0,32%. Sementara itu, minyak mentah WTI tercatat turun 20 sen atau 0,33%, berada di level USD 61,33 per barel.

Menariknya, IEA menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun ini menjadi 730.000 barel per hari (bph) dari 1,03 juta bph, dan menjadi 690.000 bph untuk tahun depan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya ketegangan dalam perdagangan global yang memicu kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.

**💥 5 FAKTA PENTING:

  1. HARGA MINYAK AMBLAS**
  • Brent Crude: Anjlok 0,32% ke US$64,67/barel
  • WTI: Merosot 0,33% ke US$61,33/barel
  • Penurunan terjadi meski ada dukungan komentar Trump

2. PROYEKSI MUAKAN

  • IEA pangkas estimasi permintaan 2025: 730.000 bph (dari 1,03 juta bph)
  • OPEC turunkan proyeksi pertumbuhan permintaan
  • UBS perkirakan Brent bisa terjun ke US$40-60/barel jika perang dagang eskalasi

3. BANK-BANK BESAR PANIK

  • UBS turunkan target harga Brent US$12 jadi US$68/barel
  • BNP Paribas revisi proyeksi jadi US$58/barel (dari US$65)
  • Goldman Sachs: “Resesi AS-China bisa hancurkan pasar energi”

4. FAKTOR PENDUKUNG

  • Trump pertimbangkan keringanan tarif impor mobil
  • AS ancam stop ekspor minyak Iran
  • Impor minyak China naik 5% (lonjakan pembelian dari Iran)

5. DAMPAK GLOBAL

  • Negara produsen terancam defisit anggaran
  • Harga BBM dunia berpotensi turun
  • Saham energi diprediksi tertekan

💡 ANALISIS PAKAR:
“Kami sedang memasuki era ketidakpastian energi. Jika Trump benar-benar stop ekspor minyak Iran, harga bisa melonjak 20% dalam seminggu,” ujar Ahmad Syarif, Analis Energi PT Bahana Sekuritas.

⚠️ PERINGATAN RESESI:

  • Ekonomi China melambat
  • Inflasi AS belum terkendali
  • Perang dagang AS-China babak baru

📌 TIPS INVESTOR:

  1. Waspadai volatilitas saham sektor energi
  2. Manfaatkan harga rendah untuk kontrak berjangka
  3. Pantau keputusan OPEC+ bulan depan

🚀 PROYEKSI 2025:

  • Harga minyak akan sangat tergantung pada:
    ✓ Kebijakan Trump
    ✓ Perkembangan perang dagang
    ✓ Pertumbuhan ekonomi China

🔥 BONUS FACT:
Harga minyak dunia saat ini 40% lebih rendah dibanding puncak tahun 2022 ketika mencapai US$139/barel! (Mun/Yan Kusuma)

TRENDING