EKBIS
BREAKING: IHSG Ambruk 3,51% di Tengah Gelombang Demo Lanjutan

AKTUALITAS.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan penurunan drastis sebesar 2,69% atau 210,39 poin, mencapai level 7.620,10 pada hari ini, Senin (1/9/2025). Penurunan ini dipicu oleh gelombang demonstrasi yang terus berlanjut sejak pekan lalu. Beberapa menit setelah pembukaan, IHSG bahkan anjlok lebih dalam hingga 3,51%, mencerminkan kepanikan investor.
Nilai transaksi saham pagi ini mencapai Rp 970,79 miliar, melibatkan 954 juta saham dalam 76.012 kali transaksi. Mayoritas saham berada di zona merah, dengan hanya 12 saham yang menguat, 580 saham melemah, dan 44 saham stagnan.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengundang para jurnalis untuk bertemu dengan manajemen BEI di tengah aksi demonstrasi hari ini. BEI menegaskan perdagangan bursa tetap dibuka dan berjalan normal. Agenda pertemuan ini juga akan dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, perwakilan Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pasar Asia-Pasifik juga melemah pada pembukaan perdagangan hari ini karena investor bereaksi terhadap putusan pengadilan banding federal AS yang menyatakan sebagian besar “tarif timbal balik” Presiden AS Donald Trump adalah ilegal. Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,92%, sementara di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,85%. Indeks S&P/ASX 200 Australia juga melemah 0,17%.
Di Wall Street, indeks S&P 500 turun 0,64% pada hari Jumat, meskipun masih mencatat kenaikan bulan keempat berturut-turut. Nasdaq Composite turun 1,15%, sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,20%.
Demonstrasi yang terjadi pekan lalu di Indonesia terbilang cukup anarkis, dengan massa membakar fasilitas umum dan melakukan penjarahan di beberapa lokasi. Kekhawatiran akan aksi yang lebih buruk pada 1-5 September 2025 dapat mendorong larinya aliran dana asing dari pasar saham.
Selain sentimen demo, rilis data ekonomi hari ini juga akan mempengaruhi pergerakan pasar. S&P Global akan merilis Data Purchasing Managers’ Index (PMI) periode Agustus 2025. Aktivitas manufaktur Indonesia masih terkontraksi pada Juli 2025, melanjutkan kontraksi selama empat bulan berturut-turut.
Dengan ketidakpastian global dan sentimen demo yang kuat, pasar saham Indonesia berpotensi mengalami tekanan lebih lanjut. BEI sendiri berupaya menjaga kelancaran perdagangan dan mengantisipasi segala kemungkinan untuk menjaga kestabilan pasar. (Firmansyah/Mun)
-
NUSANTARA04/09/2025 12:39 WIB
Polres Rohil Tangkap Nakhoda dan ABK Penyelundup 15 PMI Ilegal ke Malaysia
-
NASIONAL04/09/2025 19:00 WIB
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook
-
JABODETABEK04/09/2025 13:00 WIB
Truk Kontainer Tabrak Gerbang Tol Ciawi 2 Bogor
-
EKBIS04/09/2025 10:15 WIB
Jelang Libur Nasional, Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.430 per Dolar AS
-
NASIONAL04/09/2025 11:00 WIB
KontraS Terima 33 Aduan Orang Hilang Usai Demo Rusuh di Jakarta
-
POLITIK04/09/2025 12:15 WIB
Gara-gara Politik Uang, Ketua Panwaslih dan KIP Banda Aceh Diberhentikan DKPP
-
EKBIS04/09/2025 10:45 WIB
Daftar Harga Elpiji Nonsubsidi per 1 September 2025, Cek Harga di Wilayah Anda
-
NASIONAL04/09/2025 20:22 WIB
Tersangka Kasus Chromebook di Kejagung, KPK Kejar Nadiem Soal Google Cloud