EKBIS
Dolar Menguat, Rupiah Melemah Tipis di Tengah Ketidakpastian Politik
AKTUALITAS.ID – Nilai tukar rupiah kembali menghadapi tekanan pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (2/9/2025). Di tengah antisipasi gelombang demonstrasi mahasiswa yang meluas, rupiah dibuka melemah tipis ke level Rp 16.420 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data dari Refinitiv pada pukul 09.05 WIB, mata uang Garuda terkoreksi 0,08%, menyerahkan sebagian kecil dari penguatan 0,45% yang berhasil diraih pada penutupan perdagangan kemarin di level Rp 16.410/US$. Pelemahan ini terjadi meskipun Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya, terpantau melemah 0,04% ke level 97,71.
Sentimen utama yang membayangi pergerakan rupiah hari ini datang dari dalam negeri. Pasar keuangan menyoroti dengan cermat eskalasi aksi demonstrasi besar-besaran yang dimotori oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Aksi yang mengusung tajuk “Indonesia (C)emas” ini dijadwalkan mengepung Jakarta dengan membawa 11 tuntutan krusial kepada pemerintah. Semula direncanakan pada hari Senin, aksi ini ditunda dan puncaknya akan terjadi hari ini. Gelombang unjuk rasa serupa juga dilaporkan terjadi di berbagai daerah lain seperti Garut, Jawa Barat, yang menambah panas tensi politik nasional.
Dari sisi eksternal, dolar AS sebenarnya masih berada dalam posisi tertekan setelah menyentuh level terendah dalam lima pekan pada perdagangan Senin. Para investor global kini dalam mode wait and see, menantikan rilis serangkaian data kunci ketenagakerjaan AS, termasuk laporan non-farm payrolls yang akan dirilis Jumat mendatang.
Data tersebut akan menjadi petunjuk penting bagi arah kebijakan moneter The Federal Reserve selanjutnya. Saat ini, pasar bahkan telah memperkirakan peluang hingga 90% bagi The Fed untuk kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada bulan September ini.
Kombinasi antara ketidakpastian politik domestik yang memanas dan dinamika pasar global yang menekan dolar AS membuat pergerakan rupiah diperkirakan akan tetap fluktuatif. Eskalasi situasi demonstrasi di dalam negeri akan menjadi faktor penentu utama arah pergerakan rupiah dalam jangka pendek. (Firmansyah/Mun)
-
POLITIK23/11/2025 12:00 WIB8 Parpol Nonparlemen Bersatu Tuntut Ambang Batas Parlemen Turun Jadi 1 Persen
-
NASIONAL23/11/2025 10:00 WIBPolemik Undangan Peter Berkowitz Berujung Desakan Gus Yahya Mundur dari PBNU
-
EKBIS23/11/2025 10:30 WIBUpdate Harga Emas Pegadaian Hari Ini: Galeri24 dan UBS
-
RIAU23/11/2025 19:00 WIBGrup 3 Kopassus Terima Hibah Lahan 245,5 Hektare untuk Pembangunan Markas di Dumai
-
POLITIK23/11/2025 11:00 WIBKetua Umum PBNU Gus Yahya: Saya Tidak Akan Mundur
-
DUNIA23/11/2025 14:00 WIB21 Warga Gaza Tewas dalam Gelombang Serangan Udara Israel
-
OLAHRAGA23/11/2025 17:00 WIBMonchengladbach Pesta Gol di Markas Heidenheim, Kevin Diks Ikut Unjuk Ketajaman
-
POLITIK23/11/2025 13:00 WIBKontroversi di PBNU, Cak Imin Minta Semua Pihak Hormati Proses Internal

















