EKBIS
Awal Pekan, Rupiah Melemah 0,51% ke Level Rp 16.653 per Dolar AS.
AKTUALITAS.ID – Nilai tukar (kurs) Rupiah mengalami tekanan jual yang signifikan pada pembukaan perdagangan Senin, (29/9/2025). Mata uang Garuda anjlok menembus level psikologis Rp 16.600 per dolar Amerika Serikat (AS), bahkan saat sentimen global diwarnai oleh risiko penutupan pemerintahan (government shutdown) di AS yang berpotensi melemahkan dolar.
Berdasarkan data dari Bloomberg pada pukul 09.10 WIB, kurs Rupiah di pasar spot terpantau anjlok sebesar 85 poin atau 0,51% ke level Rp 16.653 per dolar AS. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan Jumat (26/9) lalu, di mana Rupiah berhasil ditutup menguat tipis ke level Rp 16.738 per dolar AS.
Ironisnya, tekanan terhadap Rupiah ini terjadi di saat indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang utama lainnya, justru terlihat turun 0,18% ke level 97,97. Pelemahan indeks dolar seharusnya dapat memberikan ruang penguatan bagi Rupiah.
Sentimen Utama: Ancaman ‘Government Shutdown’ AS
Fokus utama pasar keuangan global saat ini tertuju pada Washington. Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin Kongres dijadwalkan bertemu hari ini untuk negosiasi terakhir guna menghindari government shutdown.
Jika Kongres gagal menyetujui anggaran sementara, sebagian pemerintahan AS akan ditutup mulai Rabu (1/10/2025) waktu setempat. Kondisi ini akan memaksa sejumlah pegawai federal dirumahkan tanpa bayaran dan berpotensi memicu arus keluar modal dari aset-aset AS.
Analis dari CBA Global Economic & Markets Research dalam catatannya menyebut bahwa dolar AS berpotensi melemah untuk sementara waktu jika shutdown benar-benar terjadi. Hal ini terlihat dari pergerakan beberapa mata uang Asia lainnya yang menguat terhadap dolar, seperti Yen Jepang (USD/JPY) yang turun ke 149,20 dan Won Korea Selatan (USD/KRW) yang melemah ke 1.405,24.
Meskipun dolar AS menunjukkan potensi pelemahan secara global, Rupiah tampaknya masih menghadapi sentimen negatif dari dalam negeri atau faktor lain yang membuatnya belum bisa memanfaatkan situasi ini. Para pelaku pasar akan terus mencermati hasil negosiasi anggaran di AS serta sentimen domestik yang dapat memengaruhi pergerakan Rupiah sepanjang pekan ini. (Firmansyah/Mun)
-
RIAU05/12/2025 17:00 WIBPolda Riau Kirim Bantuan Gelombang Keempat untuk Penanganan Bencana di Sumatera, 3.459 Alat Kerja dikirim ke Aceh dan Sumbar
-
EKBIS05/12/2025 14:30 WIBPelni Siapkan Sembilan Kapal untuk Hadapi Libur Nataru
-
NASIONAL05/12/2025 14:00 WIBImbas Bencana Sumatera, Menhut Bakal Cabut 20 Izin PBPH
-
NUSANTARA05/12/2025 23:00 WIBMobil Travel Terguling di Bali, 13 Wisatawan China Terluka
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
NASIONAL05/12/2025 19:00 WIBDarurat Narkoba, DPR Minta Pemerintah Tak Ragu Eksekusi Bandar
-
OTOTEK05/12/2025 15:30 WIBMotul Jangkau Konsumen Pengguna Alfagift
-
JABODETABEK05/12/2025 22:02 WIBBanjir Rob Masih Genangi Pluit, Aktivitas Warga Terganggu

















