NASIONAL
Atasi Beban APBN, Eddy Soeparno Dorong Substitusi LPG 3 Kg dengan Kompor Induksi

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mendorong agar kisruh terkait LPG 3 kg menjadi momentum untuk melakukan pembenahan besar-besaran terhadap sistem subsidi energi.
Menurutnya, hal ini penting karena subsidi energi, khususnya LPG 3 kg, semakin membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya.
“Saat ini, masyarakat mampu masih banyak menggunakan kompor LPG 3 kg, sementara kita memiliki surplus listrik hampir 5 gigawatt.
Jika masyarakat beralih ke kompor induksi, maka kita bisa secara signifikan mengurangi konsumsi LPG 3 kg sekaligus mengurangi over kapasitas listrik yang saat ini turut membebani negara,” kata Eddy dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025).
Eddy menilai pembenahan subsidi energi seharusnya dimulai dengan mencari alternatif atau substitusi untuk LPG 3 kg. Salah satu solusi yang ia ajukan adalah elektrifikasi untuk alat masak, seperti penggunaan kompor induksi yang lebih ramah lingkungan.
Menurut Eddy, LPG 3 kg selain menguras devisa karena 75% volumenya diimpor, juga tidak lagi memenuhi tujuannya untuk membantu masyarakat ekonomi lemah. Berdasarkan data, mayoritas pengguna LPG 3 kg adalah masyarakat mampu.
“Perlu diketahui bahwa studi kelayakan tentang penggunaan kompor induksi ini telah dilakukan dan hasilnya cukup positif dalam mengurangi berbagai beban APBN akibat penggunaan LPG 3 kg,” jelasnya.
Selain itu, Eddy juga mengusulkan agar pemanfaatan gas bumi lebih maksimal melalui Jaringan Gas (Jargas) yang dapat disalurkan langsung ke rumah tangga.
Pengembangan jaringan gas ke rumah-rumah tangga, menurutnya, bisa menjadi pengganti LPG 3 kg dan dapat mengurangi ketergantungan pada subsidi energi.
“Kita memiliki sumber gas dan sebagian masyarakat sudah mengaksesnya melalui jaringan gas. Jika kita meningkatkan penggunaan alat masak listrik serta memperluas akses Jargas ke rumah tangga, beban penggunaan devisa dan subsidi akan turun signifikan,” tuturnya.
Eddy juga menambahkan bahwa kebijakan tersebut akan mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target transisi energi dari LPG 3 kg yang berbasis fosil ke energi yang lebih ramah lingkungan atau energi terbarukan.
“Jika dilakukan konsisten secara bertahap dan berkesinambungan, saya yakin kita akan memetik berbagai manfaat positif, terutama dalam meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (Yan Kusuma)
-
EKBIS09/06/2025 10:30 WIB
Harga Emas Terjun Bebas, Antam Sentuh Rp 1,9 Juta per Gram
-
RAGAM09/06/2025 12:30 WIB
Luka di Tanah Kaya: Konflik Tambang di Indonesia dan Ketika Nikel Mencabik Raja Ampat
-
EKBIS09/06/2025 09:30 WIB
Harga Beras dan SPHP Masih Melambung Tinggi Hari Ini, 9 Juni 2025
-
NASIONAL09/06/2025 06:00 WIB
Wakil Ketua MPR: Hukum Tegas untuk Pelaku Pertambangan Ilegal di Raja Ampat
-
OASE09/06/2025 05:00 WIB
Begini Perjalanan Roh Seorang Mukmin Saat Jasad Dikuburkan
-
NASIONAL09/06/2025 07:00 WIB
Panas Raja Ampat: Golkar Ungkap Dalang di Balik Kritik Tambang yang Sasar Bahlil
-
POLITIK09/06/2025 12:00 WIB
Hindari Kericuhan 2029, PKS: RUU Pemilu Wajib Ketok Palu Tahun Ini
-
POLITIK09/06/2025 09:00 WIB
Terganjal Usia? Pengamat Sebut Jokowi Lebih Masuk Akal Gabung PSI daripada PPP