NASIONAL
Ada Upaya Menyusupkan Paham Radikal Melalui Game Online

AKTUALITAS.ID – Data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tahun 2023, Indonesia berhasil mencatat zero attack terrorism atau nol serangan terorisme, sebuah capaian luar biasa berkat kerja keras semua pihak.
BNPT meminta orang tua, khususnya ibu, untuk mengawasi aktivitas anak-anak di dunia digital, karena saat ini sudah ada upaya menyusupkan paham radikal lewat game online.
“Sekarang sudah ada upaya sistematis dari kelompok berpaham radikal untuk merekrut anak-anak muda lewat game online,” ungkap Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal TNI Sudaryanto, dalam keterangan, Kamis (9/10/2025).
Dalam Dialog Kebangsaan Bersama Ormas dan Tokoh Perempuan Dalam Rangka Meningkatkan Toleransi dan Moderasi Beragama di Asrama Haji Padang, Sumatera Barat beberapa waktu lalu, Mayor Jenderal TNI Sudaryanto mengingatkan adanya penyusupan paham radikal lewat platform permainan daring (game online) seperti Roblox.
“Dari bermain, anak-anak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Setelah tertarik, mereka digiring ke grup WhatsApp atau Telegram tertentu, dimana mulai diberikan pemahaman intoleran dan radikal,” katanya.
Karena itu, ia menekankan pentingnya peran orang tua, khususnya ibu, agar memperhatikan anak-anak saat bermain gim atau menggunakan telepon seluler (ponsel) pintar alias smartphone.
Sudaryanto menilai kadang para orang tua maupun anak tidak sadar bahwa pelan-pelan sudah digiring ke arah yang tidak baik, sehingga pengawasan orang tua sangat dibutuhkan.
Meski saat ini tidak ada aksi terorisme besar yang terjadi di Indonesia, dirinya mengingatkan ancaman dan potensi radikalisme tetap ada dan memerlukan kewaspadaan bersama.
“Ini tanggung jawab kita bersama, BNPT tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh kolaborasi lintas pihak, dan semua itu dimulai dari rumah, dari peran ibu,” katanya.
Dia menegaskan perempuan memiliki peran yang sangat penting sebagai benteng dalam menjaga toleransi, moderasi beragama, serta mencegah masuknya paham radikal di lingkungan keluarga.
Dengan demikian, Sudaryanto berpendapat perempuan merupakan pilar utama dalam keluarga karena dari peran mereka, nilai-nilai dasar kehidupan, termasuk toleransi dan moderasi beragama, pertama kali ditanamkan.
Dirinya pun mengapresiasi kehadiran para tokoh perempuan dan aktivis masyarakat yang ikut dalam dialog tersebut. Ia berharap kegiatan seperti Dialog Kebangsaan bisa menjadi ruang untuk memperkuat narasi moderasi beragama dan memperluas jaringan agen perdamaian di Sumatera Barat.
“Saya yakin para ibu di sini adalah tokoh yang bisa menjadi media untuk menyalurkan pesan-pesan toleransi dan moderasi beragama. Mari kita bersama menjaga Sumatera Barat agar tetap damai, toleran, dan sejahtera,” tutur Sudaryanto.
Maka dari itu, dia menilai kegiatan tersebut sebagai langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam menanamkan nilai kebangsaan.
Dengan begitu, dukungan semua pihak, termasuk Komisi XIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sangat penting agar semangat toleransi di Indonesia semakin kuat.
(Ari Wibowo/goeh)
- NASIONAL09/10/2025 06:00 WIB
Bawaslu Aceh Besar Lakukan Pengawasan Sampling untuk Pastikan Validitas Data Pemilih
- OTOTEK08/10/2025 18:30 WIB
Saingi TikTok, Facebook Tingkatkan Algoritma
- OLAHRAGA08/10/2025 20:00 WIB
Thailand Perkenalkan Maskot Baru SEA Games 2025 “The San”
- RAGAM09/10/2025 00:02 WIB
Setelah Satu Dekade, GIGI Hadirkan Album ke-25 “Forever In The Air”
- EKBIS08/10/2025 18:00 WIB
Pengunjung MotoGP Mandalika Serbu UMKM Binaan Pertamina
- OLAHRAGA08/10/2025 19:00 WIB
Calvin Verdonk Absen Lawan Arab Saudi, Butuh Waktu untuk Pulihkan Kondisi
- NUSANTARA08/10/2025 19:31 WIB
BNN Pekanbaru Ajak 1.200 Mahasiswa Unilak Perangi Narkoba
- EKBIS08/10/2025 23:02 WIB
Cadangan Devisa Aman, BI Pastikan Masih di Atas Batas Internasional