Connect with us

NASIONAL

DPR Usul MBG Dialihkan Sementara untuk Korban Banjir Sumatera Saat Libur Sekolah

Aktualitas.id -

Seorang murid menyantap makanan bergizi gratis di SD Barunawati, Palmerah, Jakarta Barat
Ilustrasi pelajar menikmati makan gizi gratis, Dok: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengusulkan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dialihkan sementara untuk membantu korban banjir di wilayah Sumatera. Usulan tersebut disampaikan seiring dengan berlangsungnya masa libur sekolah, yang dinilai membuat penyaluran program MBG tidak optimal.

Charles menjelaskan bahwa sasaran utama program MBG adalah anak-anak sekolah. Namun, ketika kegiatan belajar mengajar sedang libur, distribusi makanan dinilai berpotensi tidak tepat sasaran dan menyimpang dari tujuan awal program.

“Distribusi makanan kering pada masa libur, yang menurut laporan lapangan banyak berisi produk kemasan dan ultra processed food (UPF), berisiko melenceng dari tujuan awal program ini, yakni memperbaiki status gizi anak-anak Indonesia,” ujar Charles dalam keterangannya, Senin (22/12/2025).

Politisi PDI Perjuangan tersebut menilai, penyaluran MBG kepada anak sekolah saat libur tidak memberikan dampak signifikan. Sebaliknya, masyarakat terdampak banjir di Sumatera justru membutuhkan bantuan makanan yang layak dan bergizi dalam situasi darurat.

Menurut Charles, pengalihan sementara menu MBG ke lokasi bencana bukan hanya soal efektivitas program, tetapi juga mencerminkan kepedulian kemanusiaan negara terhadap warga yang tengah menghadapi musibah.

“Korban bencana banjir Sumatera saat ini membutuhkan makanan yang layak. Daripada diberikan kepada anak-anak sekolah yang sedang libur, alangkah lebih baik jika menu tersebut dialihkan sementara untuk membantu mereka,” katanya.

Ia menambahkan, jika program MBG dimanfaatkan untuk membantu korban bencana, maka tujuan negara dalam melindungi dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat tercapai secara lebih optimal.

Selain itu, Charles mengingatkan pemerintah agar tidak memaksakan pelaksanaan program MBG semata-mata demi mengejar serapan anggaran akhir tahun. Ia menegaskan bahwa setiap program publik harus berorientasi pada manfaat nyata, bukan sekadar realisasi belanja.

“Kita perlu jujur. Jangan sampai program ini dipaksakan hanya demi menghabiskan anggaran pada akhir tahun. Program publik harus berorientasi pada manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Charles berharap pemerintah dapat mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan MBG selama masa libur sekolah, agar program tersebut tetap konsisten dengan tujuan awalnya, yakni meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak.

“Saya berharap pemerintah benar-benar meninjau kembali pelaksanaan MBG pada masa libur demi memastikan program ini tetap berjalan sesuai dengan tujuannya,” pungkasnya.

Usulan tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam menyusun kebijakan yang lebih adaptif, terutama dalam menghadapi situasi darurat bencana alam yang membutuhkan respons cepat, tepat sasaran, dan berkeadilan. (Bowo/Mun)

TRENDING