Connect with us

Oase

Puasa Nabi Idris: Teladan Ketakwaan dan Kesabaran

Published

on

Ilustrasi. Niat puasa. (Freepik)

AKTUALITAS.ID – Nabi Idris adalah salah satu nabi yang dihormati dalam tradisi Islam, dikenal karena kedekatannya dengan Allah SWT dan ketekunannya dalam beribadah. Salah satu bentuk ibadah yang sering dikaitkan dengan beliau adalah puasa, yang menjadi cerminan dari tingkat ketakwaan dan kesabaran yang luar biasa.

Kedekatan Spiritual Nabi Idrisl

Dalam berbagai literatur Islam klasik, termasuk karya Ibnu Katsir dalam *Qashash al-Anbiya* (Kisah Para Nabi), disebutkan bahwa Nabi Idris menjalankan puasa dengan tekun sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Puasa ini dikenal sebagai puasa Dahr atau puasa sepanjang hari tanpa henti.

Meskipun tidak diwajibkan dalam syariat Nabi Muhammad SAW, puasa Dahr dilakukan oleh orang-orang dengan tingkat ketakwaan yang tinggi pada zamannya, termasuk Nabi Idris. Ini menjadi bukti kedekatan spiritual beliau dengan Allah SWT, di mana puasa menjadi sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

Manfaat Puasa dan Hikmah Ibadah Nabi Idris

Puasa Dahr yang dilakukan Nabi Idris tidak hanya menunjukkan kekuatan spiritual, tetapi juga mengajarkan kesabaran dan pengendalian diri. Bahkan, dalam konteks modern, berbagai penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa puasa, seperti puasa intermiten, memberikan banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan metabolisme, menurunkan risiko penyakit kronis, dan memperpanjang usia.

Kesalehan Nabi Idris juga tercermin dari julukan “as-Siddiq” (yang benar) dan “as-Sabir” (yang sabar), yang menggambarkan keistiqomahan beliau dalam menjalankan perintah Allah SWT, termasuk puasa yang berat ini.

Puasa Nabi Idris: Ibadah yang Tidak Terikat Waktu

Tidak ada riwayat yang secara pasti menetapkan tanggal atau waktu tertentu untuk puasa Nabi Idris, seperti halnya puasa Ramadhan bagi umat Nabi Muhammad SAW. Namun, puasa Dahr yang beliau lakukan kemungkinan besar merupakan bentuk ibadah pribadi yang fleksibel, dilakukan sepanjang tahun sebagai ekspresi ketekunan dan kecintaan beliau kepada Allah SWT.

Bentuk puasa ini dapat dibandingkan dengan puasa sunah yang kita kenal saat ini, seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh (tiga hari di pertengahan bulan Hijriyah). Namun, puasa Nabi Idris lebih menekankan aspek ketakwaan individu dan kesungguhan dalam beribadah, tanpa terikat aturan waktu tertentu.

Pelajaran dari Puasa Nabi Idris

Bagi umat Islam saat ini, puasa Nabi Idris dapat menjadi inspirasi untuk terus memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT melalui ibadah-ibadah sunah. Meskipun puasa Dahr bukanlah kewajiban bagi kita, nilai kesabaran, ketekunan, dan pengendalian diri yang tercermin dari puasa ini adalah pelajaran penting yang dapat diambil.

Dalam kehidupan modern yang penuh dengan godaan dan tantangan, semangat Nabi Idris dalam menjalankan puasa dapat menjadi teladan bagi kita untuk lebih bersabar dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui puasa, kita bisa mengasah ketakwaan, meningkatkan kesehatan, dan menumbuhkan kesadaran diri akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.

Puasa Nabi Idris adalah simbol dari ketekunan dalam ibadah dan kedekatan spiritual yang mendalam kepada Allah SWT. Meskipun tidak ada keterangan waktu spesifik mengenai puasa ini, nilai yang terkandung di dalamnya mengajarkan kita pentingnya kesabaran, ketakwaan, dan pengendalian diri dalam menjalani kehidupan.

Sebagai umat Islam, kita dapat mengambil hikmah dari puasa ini dengan memperkuat ibadah dan menjaga hubungan spiritual kita dengan Allah, menjadikan setiap tindakan sebagai bentuk pengabdian dan ibadah kepada-Nya. (NAUFAL/RAFI)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending