Connect with us

OASE

Rahasia Pahala Tahajud yang Tertunda: Ulama Ungkap Keutamaan Mengganti di Siang Hari

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Bagi seorang muslim yang istiqamah menjalankan sholat Tahajud di keheningan malam, terlewat waktu karena tertidur tentu bisa menimbulkan rasa penasaran. Muncul pertanyaan, bagaimana jika kebiasaan baik ini diganti di waktu siang hari? Apakah pahala yang dijanjikan tetap akan didapatkan?

Kabar gembira bagi Anda yang mengalami hal serupa! Sejumlah ulama terkemuka dalam berbagai kitabnya memberikan pandangan yang menyejukkan hati. Mereka menjelaskan bahwa Allah SWT dengan kemurahan-Nya tetap mencatat pahala sholat malam bagi seseorang yang terlewat karena tidur, lalu menggantinya antara waktu Subuh dan Zuhur.

Imam Qadhi Iyyadh dalam kitab Ikmal al-Mu’allim bahkan menyebutkan, “…maka ditulis baginya seolah-olah dia membacanya di malam hari. Ini adalah nikmat dari Allah untuknya dan bukti sholat malam dan dzikir di dalamnya lebih utama daripada sholat yang dikerjakan pada siang hari dan amalannya, karena dia hanya mendapatkan keutamaan ini karena terlewat akibat tidur.”

Senada dengan itu, Imam Malik meriwayatkan dalam Muwaththa’ bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang yang terbiasa melakukan sholat malam, lalu tertidur, kecuali pahala sholat malam akan ditulis untuknya, sedangkan tidurnya dicatat sebagai sedekah.”

Lebih lanjut, Imam al-Qurthubi dalam kitab al-Mufhim menegaskan pahala adalah karunia dari Allah Yang Maha Pemurah. Beliau mengutip hadits Aisyah RA yang menyebutkan Nabi SAW pernah mengganti sholat malamnya di siang hari karena tertidur atau sakit. Namun, perlu dipahami bahwa mengganti di sini bukan berarti mengqadha kewajiban, melainkan sebagai bentuk upaya untuk tetap meraih keutamaan amalan yang biasa dilakukan.

Sholat malam sendiri memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam. Rasulullah SAW menyebutnya sebagai sholat sunnah paling utama setelah sholat fardhu. Selain itu, Tahajud juga merupakan kebiasaan orang-orang saleh terdahulu, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pelebur dosa, dan bahkan dapat mencegah penyakit.

Meskipun demikian, penting untuk diingat melaksanakan Tahajud di waktu utamanya pada malam hari tetaplah yang paling afdal. Namun, bagi mereka yang memiliki niat tulus dan kebiasaan rutin, tetapi terkendala oleh tidur, menggantinya di siang hari tetap menjadi amalan yang bernilai di sisi Allah SWT. Ini adalah wujud kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada-Nya. (Mun)

TRENDING