Connect with us

OASE

Terjebak Cinta Dunia: Ulama Klasik Ungkap 6 Siksa bagi Mereka yang Lupa Akhirat

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Obsesi terhadap kehidupan dunia yang berlebihan, seperti mengejar harta, jabatan, dan kekuasaan tanpa batas, dapat menjerumuskan seseorang ke dalam sifat-sifat buruk seperti kikir, egois, kejam, dan menghalalkan segala cara. Bahkan, orang yang terlalu cinta dunia cenderung takut akan kematian. Fenomena ini, menurut ulama terkemuka, membawa konsekuensi serius, baik di dunia maupun di akhirat.

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitabnya Nashaihul Ibad mengutip pernyataan Hasan Al-Basri, seorang cendekiawan Muslim abad awal. Menurut Hasan Al-Basri, mereka yang lebih memilih dunia daripada akhirat akan diazab dengan enam jenis siksaan, tiga di antaranya ditimpakan di dunia dan tiga lainnya di akhirat.

Tiga Siksaan di Dunia yang Mengintai Pecinta Dunia

Hasan Al-Basri menjelaskan ada tiga siksaan yang akan dihadapi oleh orang-orang yang terlalu mencintai dunia di kehidupan ini:

Berangan-angan Tanpa Batas: Orang yang cinta dunia akan selalu diselimuti angan-angan tak berujung. Mereka terus mengejar keinginan duniawi tanpa menyadari bahwa kematian bisa datang kapan saja. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Hubungan antara manusia, lamunan, dan ajal kematian, itu adalah bagaikan kematian di sebelahnya dan lamunan di depannya. Sementara itu mengejar lamunan di depannya, secara tiba-tiba kematian datang dan menerkamnya.” (HR Ibnu Abi Ad-Dunya). Ini menunjukkan betapa sia-sianya hidup yang hanya dipenuhi angan-angan duniawi tanpa persiapan untuk akhirat.

Kerakusan Tiada Akhir: Siksaan kedua adalah sikap rakus yang tidak pernah merasa puas. Seberapa banyak pun harta atau kedudukan yang dimiliki, mereka akan selalu merasa kurang. Kerakusan ini memadamkan keutamaan jiwa dan menghalangi seseorang dari kesempurnaan ibadah. Orang yang rakus tidak memiliki tujuan akhir yang jelas, karena setiap kali angan-angan mereka tercapai, justru akan mendorong mereka pada kerakusan yang lebih besar lagi.

Hilangnya Manisnya Ibadah: Bagi pecinta dunia, ibadah akan terasa hambar dan tanpa makna. Pikiran mereka selalu disibukkan dengan urusan duniawi, sehingga sulit merasakan kekhusyukan dan ketenangan dalam beribadah. Ini adalah indikasi bahwa hati mereka telah condong sepenuhnya pada kesenangan dunia, melupakan esensi spiritual dari kehidupan.

  1. Azab Berat Menanti di Akhirat

Selain siksaan di dunia, Hasan Al-Basri juga merinci tiga azab yang akan menimpa orang-orang yang cinta dunia di akhirat kelak:

Ketakutan pada Hari Kiamat: Pada hari kiamat, mereka akan menghadapi masalah yang sangat menakutkan dan mengejutkan. Kekacauan dan kengerian hari perhitungan akan menjadi pengalaman yang luar biasa berat bagi mereka yang selama hidupnya hanya fokus pada dunia.

Hisab yang Sangat Dahsyat: Setiap perbuatan di dunia, baik besar maupun kecil, akan dihitung dengan sangat teliti. Bagi mereka yang mengumpulkan kekayaan atau kekuasaan dengan cara yang tidak benar, hisab ini akan menjadi sangat dahsyat dan memberatkan, tanpa ada tempat untuk bersembunyi.

Penyesalan Tiada Berkesudahan: Akhirnya, penyesalan yang mendalam dan tak berkesudahan akan menghampiri mereka. Kesadaran akan betapa sia-sianya hidup yang hanya dihabiskan untuk mengejar kenikmatan duniawi, sementara akhirat diabaikan, akan menyebabkan kesedihan yang tak terhingga dan abadi.

    Peringatan dari Hasan Al-Basri ini, yang dikutip dalam Nashaihul Ibad, menjadi pengingat penting bagi setiap Muslim untuk menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan persiapan menuju akhirat. Mengingat ancaman siksaan ini, penting bagi kita untuk selalu mawas diri dan tidak terjebak dalam jebakan cinta dunia yang melalaikan. (Mun)

    TRENDING