Connect with us

OASE

Mengenal Maimunah binti al-Harits, Istri Terakhir Rasulullah SAW

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Dalam catatan sejarah Islam, sosok Maimunah binti al-Harits memiliki kedudukan istimewa. Dialah perempuan yang menjadi istri terakhir Rasulullah Muhammad SAW sekaligus bergelar ummul mukminin atau ibu kaum Muslimin.

Maimunah berasal dari keluarga terpandang. Ia adalah adik Ummu Fadl, istri Abbas bin Abdul Muthalib yang merupakan paman Nabi SAW. Selain itu, saudara seibunya adalah Zainab binti Khuzaimah istri Rasulullah yang lebih dahulu wafat serta Asma binti Umais, istri sahabat mulia Ja’far bin Abu Thalib.

Sebelum menikah dengan Rasulullah SAW, perjalanan hidup Maimunah penuh liku. Ia pernah menikah dua kali, namun kedua suaminya meninggal dalam keadaan musyrik. Sejak awal dakwah Islam di Makkah, Maimunah sudah merasakan ketertarikan pada risalah Nabi, namun ia menyembunyikan keimanannya.

Setelah Perang Khaibar dan perjanjian Hudaibiyah, Maimunah semakin yakin dengan kebenaran Islam. Ia kemudian menyampaikan niatnya untuk menyerahkan diri kepada Rasulullah SAW, yang disambut dengan suka cita oleh keluarganya. Dukungan penuh datang dari Abbas bin Abdul Muthalib, hingga akhirnya Rasulullah menikahinya dengan mahar 400 dirham.

Turunnya wahyu dalam surah Al-Ahzab ayat 50 menguatkan pernikahan itu sebagai bentuk kekhususan yang diberikan Allah SWT kepada Nabi-Nya:

“…Dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi, bila Nabi ingin menikahinya, sebagai kekhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin…” (QS. Al-Ahzab: 50).

Namun, karena keterikatan Perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah SAW tidak mengadakan walimah di Makkah. Malam pertama beliau bersama Maimunah berlangsung di Sarfan, sekitar 10 mil dari kota suci itu.

Maimunah binti al-Harits kemudian hidup sebagai seorang ummul mukminin, dikenang sebagai wanita salehah yang penuh pengorbanan dan cinta kepada Rasulullah SAW. Kehadirannya melengkapi kisah rumah tangga Nabi, hingga beliau wafat meninggalkan umat yang beliau cintai. (Mun)

TRENDING