Connect with us

OASE

Rasulullah Ajarkan Tolong-Menolong, Termasuk Menolong Orang Zalim

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Rasulullah Ajarkan Tolong-Menolong, Termasuk Menolong Orang Zalim. (ist)

AKTUALITAS.ID – Islam mengajarkan umatnya untuk saling menolong dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, ajaran tolong-menolong ini tidak bersifat mutlak, melainkan terbagi menjadi dua hal: yang diperintahkan dan yang terlarang.

Hal tersebut ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 2, “Dan tolong-menolonglah dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.”

Menurut penafsiran Imam Ibnu Katsir, yang dimaksud al-birr (kebaikan) adalah bekerja sama dalam perbuatan baik, sedangkan at-taqwa berarti meninggalkan segala bentuk kemungkaran. Sementara itu, Imam Ibnu Jarir ath-Thabari menjelaskan bahwa al-itsm adalah dosa yang wajib dijauhi, dan al-‘udwan bermakna melanggar ketetapan Allah dan kewajiban agama.

Sejalan dengan ayat tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga berpesan agar umat Islam senantiasa bahu-membahu. Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, beliau bersabda, “Tolonglah saudaramu, baik yang berbuat zalim maupun yang dizalimi.”

Hadis ini sempat menimbulkan keheranan para sahabat. Mereka memahami bahwa kewajiban adalah menolong orang yang dizalimi. Namun Nabi menjelaskan, menolong orang zalim berarti mencegah dan melarangnya dari perbuatan zalim. Dengan demikian, seseorang yang berbuat buruk tetap memperoleh pertolongan berupa nasihat dan bimbingan agar terhindar dari kesalahan.

Prinsip luhur ini menunjukkan betapa mulianya ajaran Islam. Menolong bukan hanya kepada orang yang berbuat baik, melainkan juga kepada pelaku keburukan, dengan cara mencegahnya dari jalan yang salah.

Islam menempatkan tolong-menolong sebagai karakter penting umat. Mulai dari hal sederhana di lingkungan terdekat, hingga kerja sama dalam skala besar, semua menjadi amal yang berpahala besar di sisi Allah. (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING