Connect with us

OTOTEK

Pembelajaran AI Berpotensi Dorong Kemajuan Teknologi Indonesia

Aktualitas.id -

Arsip foto - Tim robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menguji coba robot anjing berbasi AI (artificial intelligence) di Gedung Pusat Robotika ITS, Surabaya, Jawa Timur. ANTARA

AKTUALITAS.ID – Sebagai langkah penguatan pembelajaran AI, alangkah baiknya pembelajaran AI dibarengi dengan penguatan pemahaman dasar, seperti pengenalan konsep pemrograman, pentingnya menjaga etika berupa pelindungan informasi pribadi, serta logika yang menjadi fondasi.

Ahli Bidang Teknik Mesin dari Universitas Diponegoro, Mochammad Aryanto PhD mengungkapkan pembelajaran kecerdasan buatan (AI) di tingkat dasar memiliki potensi untuk mendorong kemajuan teknologi Indonesia, khususnya di bidang robotika.

Dalam diskusi yang diikuti secara daring Aryanto yang juga merupakan Visiting Professor di Department of Mechanical Engineering di Osaka University, Jepang itu mengungkapkan banyak di antara siswa-siswa SD di Jepang sudah mempelajari ilmu pemrograman atau programming, termasuk pemanfaatan AI untuk dapat menciptakan suatu robot dengan algoritma sederhana.

“Jadi memang sudah sejak kecil, bahasa pemrograman, robotik, dan lain sebagainya. Nah, memang teknologi robotika sekarang ini hampir semuanya ya pasti, kebanyakan ya, kebanyakan, hampir semua, mayoritas memerlukan AI,” katanya di Jakarta, Rabu (18/6/2025)

Aryanto menyebutkan pembelajaran AI terutama yang berkenaan dengan robotika kini menjadi penting, sebab filosofi terkait kendaraan yang sebelumnya dikenal sebagai “internal combustion engine (mesin pembakaran internal) yang diberi roda”, kini konsepnya berubah menjadi “robot atau komputer yang diberi roda”, semenjak kehadiran kendaraan listrik yang makin mendunia.

“Jadi, memang tidak terlepas sekarang antara AI dengan robotik,” lanjutnya.

Senada dengan Aryanto, Peneliti dari Pusat Riset Mekatronika Cerdas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dimas Sangaji menekankan urgensi pemahaman dasar-dasar pemrograman bagi seseorang yang akan mempelajari AI.

“Menurut saya, anak-anak mahasiswa dan anak-anak sekolah diajarkan lebih dahulu dasar-dasar tentang promogaman, dasar-dasar sensor dan lain sebagainya. Baru apabila sudah memahami, baru menggunakan AI untuk tools-nya, untuk meningkatkan kemampuannya,” ujarnya.

Dimas menilai pembelajaran AI sejak dini tanpa penguasaan ilmu dasar di bidangnya akan berpotensi mengurangi kemampuan atau kepahaman siswa untuk mengetahui tentang bidang robotika dan pemrograman.

Jadi, AI itu merupakan tools yang sangat mendukung di bidang robotika, tapi untuk diajarkan di sekolah perlu ada pengenalan terlebih dahulu,” ucap Dimas Sangaji.

Diketahui, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI terus bersiap untuk bisa menjalankan kurikulum pendidikan yang mengadopsi materi pembelajaran tentang kecerdasan buatan di tengah geliat dunia yang menghadapi perkembangan digital yang terus melaju.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan Indonesia bersiap menjalankan kurikulum pendidikan kecerdasan buatan (AI), sehingga pelatihan guru untuk menerapkan kurikulum ini sudah dimulai.

“Pelatihan gurunya sudah dimulai. Nanti kita usahakan juga ada keterkaitannya dengan sertifikasi guru,” kata Abdul Mu’ti (14/5).

Saat ini, pembelajaran AI masih menjadi mata pelajaran pilihan di sekolah. Rencananya, materi ini akan diintegrasikan dalam kurikulum, sehingga AI bisa terlibat di semua mata pelajaran.  (Purnomo/goeh)

Continue Reading

TRENDING