RAGAM
Waspada! Kenali 7 Penyakit yang Mengancam Sistem Gerak Anda!

AKTUALITAS.ID – Sistem gerak manusia, yang terdiri dari otot, tulang, dan sendi, memungkinkan tubuh melakukan berbagai aktivitas fisik. Namun, sistem ini juga rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat mengganggu fungsi normalnya, menyebabkan penurunan mobilitas dan kualitas hidup seseorang. Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa penyakit yang umum menyerang sistem gerak, berdasarkan penjelasan dari berbagai jurnal ilmiah.
1. Osteoporosis: Tulang yang Rapuh dan Mudah Patah
Osteoporosis adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang, membuat tulang menjadi rapuh dan rentan patah. Penyakit ini sering ditemukan pada orang tua, terutama wanita pasca-menopause, akibat penurunan kadar hormon estrogen yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang. Selain itu, kekurangan kalsium dan vitamin D, gaya hidup yang kurang aktif, serta riwayat keluarga dengan osteoporosis juga menjadi faktor risiko utama.
2. Arthritis: Peradangan Sendi yang Menyakitkan
Arthritis adalah peradangan pada sendi yang menyebabkan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan. Dua jenis arthritis yang paling umum adalah osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Osteoarthritis terjadi karena kerusakan pada tulang rawan sendi akibat penuaan atau cedera, sementara rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi. Kedua kondisi ini dapat mengurangi fleksibilitas dan kemampuan bergerak penderitanya.
3. Myasthenia Gravis: Kelemahan Otot Akibat Gangguan Autoimun
Myasthenia gravis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kelemahan otot rangka. Penyakit ini terjadi akibat gangguan komunikasi antara saraf dan otot, yang disebabkan oleh antibodi yang menyerang reseptor asetilkolin di otot. Gejala umum termasuk kesulitan berbicara, menelan, serta kesulitan menggerakkan anggota tubuh. Meskipun penyakit ini tidak menyembuhkan, pengobatan dapat membantu mengurangi gejala.
4. Penyakit Parkinson: Gangguan Neurodegeneratif yang Memengaruhi Gerakan
Penyakit Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengendalikan gerakan. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel saraf di otak yang menghasilkan dopamin, zat kimia penting untuk mengatur gerakan. Gejala utama termasuk tremor, kekakuan otot, dan gerakan yang lambat, yang dapat berkembang seiring waktu dan berdampak signifikan pada kualitas hidup penderitanya.
5. Sklerosis Lateral Amiotrofik (ALS): Kehilangan Fungsi Motorik yang Progresif
ALS adalah penyakit neurodegeneratif yang menyebabkan kematian sel-sel saraf motorik di otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini menyebabkan kelemahan otot progresif, yang pada akhirnya menyebabkan kehilangan kemampuan untuk bergerak, berbicara, menelan, dan bernapas. Meskipun penyebab pasti ALS belum diketahui, faktor genetik dan lingkungan diduga berperan dalam perkembangan penyakit ini.
6. Dystonia: Gangguan Gerakan yang Menyebabkan Postur Abnormal
Dystonia adalah gangguan gerakan yang ditandai dengan kontraksi otot yang tidak disengaja, menyebabkan gerakan memutar dan postur tubuh yang abnormal. Penyebab dystonia beragam, termasuk kelainan genetik, cedera otak, dan efek samping obat-obatan. Kondisi ini bisa memengaruhi satu bagian tubuh atau beberapa bagian sekaligus, sehingga menimbulkan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
7. Ataksia: Hilangnya Koordinasi Gerakan yang Membatasi Aktivitas
Ataksia adalah gangguan yang mempengaruhi koordinasi gerakan, sering kali disebabkan oleh kerusakan pada otak kecil (cerebellum), yang bertanggung jawab mengatur gerakan terkoordinasi. Gejala ataksia termasuk kesulitan berjalan, bicara yang tidak jelas, dan gerakan tangan yang tidak terkoordinasi, sehingga penderitanya memerlukan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Sistem gerak manusia sangat rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat mengganggu fungsi normalnya. Penyakit seperti osteoporosis, arthritis, myasthenia gravis, penyakit Parkinson, ALS, dystonia, dan ataksia memiliki penyebab dan gejala yang berbeda, namun semuanya dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas. Memahami faktor risiko dan tanda-tanda awal penyakit-penyakit ini adalah langkah penting dalam pencegahan dan pengelolaan kondisi tersebut, guna meningkatkan kualitas hidup penderita dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Dengan kesadaran yang lebih besar akan penyakit-penyakit ini, kita dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan sistem gerak kita, serta mendukung mereka yang terkena dampaknya. (NAUFAL/RAFI)
-
FOTO23/04/2025 16:00 WIB
FOTO: Bakti Sosial IBI Sambut Hari Pekan Imunisasi Dunia
-
JABODETABEK23/04/2025 17:00 WIB
Satu Juta Lebih Bayi Diimunisasi Serentak: Kolaborasi Hebat IBI dan Dinkes Wujudkan Generasi Emas 2045
-
JABODETABEK23/04/2025 15:30 WIB
Tawuran Pelajar Pecah di Kampung Melayu Jaktim, 20 Orang Digelandang Polisi
-
POLITIK23/04/2025 15:00 WIB
PAN Nilai Arahan Presiden Prabowo Merapatkan Barisan Menteri Adalah Hal Lazim dan Positif
-
DUNIA23/04/2025 14:00 WIB
Tiga Bulan Berkuasa, Trump Guncang Fondasi Demokrasi Amerika Serikat
-
JABODETABEK23/04/2025 14:30 WIB
Pengendara Wanita Ditembak Usai Coba Kabur dari Komplotan Begal di Jakbar
-
OLAHRAGA24/04/2025 00:01 WIB
JIS Siap Gelar Laga Kandang Persija Jakarta di Liga 1 pada Mei 2025
-
OASE24/04/2025 05:00 WIB
Alasan Mengapa ‘Induk Alquran’ Duduk Manis di Awal Mushaf