RAGAM
Penelitian Baru Ungkap Ancaman Kiamat: Perubahan Iklim Bisa Picu Kepunahan Manusia
AKTUALITAS.ID – Sejumlah ilmuwan dari University of British Columbia telah mengidentifikasi tanda-tanda kiamat terbaru yang dihasilkan oleh dampak perubahan iklim yang semakin parah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pemanasan global berpotensi menimbulkan jenis bakteri dan jamur yang lebih mematikan bagi hewan berdarah dingin, mengancam keberlangsungan ekosistem yang dapat berujung pada kepunahan manusia.
Dr. Kayla King dan Jingdi (Judy) Li memimpin studi yang mencakup analisis terhadap 60 penelitian eksperimental mengenai infeksi bakteri dan jamur pada hewan berdarah dingin.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan mencatat betapa hewan-hewan tersebut sangat bergantung pada suhu lingkungan mereka, sehingga menjadi sangat rentan terhadap dampak dari pemanasan global.
Studi ini meliputi 50 spesies, termasuk serangga darat, ikan, moluska, dan terumbu karang—semua merupakan bagian dari ekosistem dengan keanekaragaman hayati tinggi yang kini tengah menghadapi risiko.
Melalui model statistik, peneliti menemukan bahwa hewan berdarah dingin dengan infeksi bakteri memiliki probabilitas kematian yang lebih tinggi saat terpapar suhu yang lebih tinggi daripada biasanya.
Lebih lanjut, analisis menunjukkan bahwa jamur patogen tidak akan mati saat suhu naik, kecuali suhu mencapai “termal optimal”, yaitu titik di mana hewan terinfeksi mulai mengalami kematian yang signifikan.
“Temuan ini menunjukkan bahwa pemanasan iklim dapat menghadirkan risiko yang lebih besar bagi hewan berdarah dingin, yang merupakan elemen penting dalam ekosistem,” ungkap Dr. Li, seperti yang dilansir dari ScienceDaily pada Minggu (26/1/2025).
Dr. King menekankan bahwa meskipun penelitian ini berfokus pada hewan berdarah dingin, diperlukan studi lebih lanjut untuk memahami dampak suhu tinggi terhadap hewan berdarah panas, termasuk manusia.
Gangguan pada ekosistem dan kehilangan keanekaragaman hayati dapat membawa efek domino yang serius, yang pada gilirannya mengancam kehidupan manusia.
Dengan semakin meningkatnya ancaman akibat perubahan iklim, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan penting untuk mengantisipasi risiko yang dihadapi oleh populasi hewan yang rentan dan, pada akhirnya, bagi kelangsungan hidup umat manusia. (Damar Ramadhan)
-
POLITIK31/12/2025 07:00 WIBEmpat Partai Besar Dukung Pilkada Lewat DPRD, Dede Yusuf: Komisi II Belum Ada Pembahasan
-
OASE31/12/2025 05:00 WIBKeutamaan Surat Al Kautsar: Kunci Syukur di Balik Nikmat yang Tak Terhitung
-
NUSANTARA31/12/2025 06:30 WIBWNA Australia Tewas Saat Diving di Tulamben Bali Setelah Lepas Regulator di Kedalaman 15 Meter
-
RIAU31/12/2025 13:00 WIBKapolres Bengkalis Sampaikan Pengungkapan Kasus Sepanjang 2025
-
JABODETABEK31/12/2025 05:30 WIBMau Tahun Baruan di Luar? Simak Prakiraan Cuaca Jabodetabek Rabu 31 Desember
-
JABODETABEK31/12/2025 07:30 WIBMalam Tahun Baru 2026: LRT Jakarta Layani Penumpang Sampai Pukul 02.00 WIB
-
DUNIA31/12/2025 08:00 WIBDukun Peru Sebut Donald Trump Bakal Sakit Parah Tahun Depan
-
POLITIK31/12/2025 09:00 WIBICW: Menghapus Pilkada Langsung Tidak Menyelesaikan Politik Uang

















