Connect with us

JABODETABEK

2.154 Personel Disiagakan untuk Layani Massa Unjuk Rasa Nelayan

Aktualitas.id -

Personel Polri melakukan apel untuk melayani massa unjuk rasa di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2025). ANTARA/HO-Humas Polres Metro Jakpus. (Humas Polres Metro Jakpus)

AKTUALITAS.ID – Dewan Pimpinan Pusat Solidaritas Nelayan Indonesia dan beberapa elemen massa akan menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Monas, Jakarta Pusat (Jakpus), hari ini.

Sebanyak 2.154 personel gabungan Polres Metro Jakarta Pusat dikerahkan untuk memberikan pelayanan dalam unjuk rasa yang digelar tersebut.

“Kami siap melayani para pengunjuk rasa dan mengedepankan profesionalisme serta sikap persuasif di lapangan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Menurut dia, untuk pelayanan dalam unjuk rasa di kawasan Monas itu, Polres Jakpus melibatkan 2.154 personel gabungan dari polda, polres dan polsek jajaran.

Para personel tersebut, kata dia, disebar di sejumlah titik strategis, khususnya di kawasan Monas guna mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi unjuk rasa.

Dia pun menegaskan pentingnya penyampaian pendapat secara tertib, tanpa melanggar aturan maupun menciptakan situasi anarkis.

“Sampaikan pendapat dengan santun, tidak merusak fasilitas umum, tidak membakar ban bekas, tidak melawan petugas keamanan, dan taat pada aturan yang berlaku,” ujar Susatyo.

Dia memastikan seluruh personel pengamanan tidak dibekali senjata api dan selalu mengedepankan pendekatan humanis.

Polisi juga mengimbau masyarakat dan pengguna jalan agar menghindari kawasan Monas dan sekitarnya guna mengurangi kepadatan lalu lintas.

Rekayasa arus kendaraan akan diberlakukan secara situasional jika terjadi lonjakan jumlah massa atau gangguan keamanan.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Solidaritas Nelayan Indonesia berencana menggelar unjuk rasa untuk untuk meminta pemerintah agar meninjau kembali rencana naturalisasi kapal asing karena dinilai berdampak negatif.

Selain itu, mereka juga mengusung isu terkait kebijakan penangkapan ikan terukur juga dan sejumlah isu lainnya dalam unjuk rasa tersebut.    

(Yan Kusuma/goeh)

TRENDING