Berita
Aziz Syamsuddin Minta WNI Tak Ikut Unjuk Rasa Kematian George Floyd
Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsuddin, meminta warga negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di Amerika Serikat untuk tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa solidaritas kematian pria kulit hitam akibat kekerasan polisi, George Floyd. Aziz memahami penganut demokrasi di seluruh dunia tidak akan setuju dengan tindakan diskriminasi ras. Namun, menurut dia WNI juga tidak perlu […]

Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsuddin, meminta warga negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di Amerika Serikat untuk tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa solidaritas kematian pria kulit hitam akibat kekerasan polisi, George Floyd.
Aziz memahami penganut demokrasi di seluruh dunia tidak akan setuju dengan tindakan diskriminasi ras. Namun, menurut dia WNI juga tidak perlu terlibat dalam unjuk rasa.
“Masyarakat Indonesia yang masih berada di Amerika tidak ikut turun ke jalan. Hal itu guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan,” kata Aziz dalam keterangan tertulis, Kamis (4/6).
Politikus Partai Golkar itu menyayangkan aksi rasisme yang terjadi di AS. Namun menurutnya respons dengan cara kekerasan tidak memberi manfaat bagi semua pihak.
Lebih lanjut, Aziz menuturkan aksi unjuk rasa tersebut merupakan urusan dalam negeri Amerika Serikat. Dia yakin hukum dan sistem demokrasi AS mampu menyelesaikan konflik tersebut.
Sebagai pejabat negara sahabat, Aziz menyarankan agar pemerintah AS untuk bertindak cepat menyelesaikan masalah. Hal itu supaya semua pihak bisa kembali fokus menangani pandemi virus corona (Covid-19).
“Pemerintah Amerika seyogyanya dapat segera merangkul para tokoh agama dan masyarakat untuk meredakan permasalahan ini. Jangan sampai berlarut dan membawa dampak signifikan kepada berbagai aspek,” tutur Aziz.
Gelombang aksi unjuk rasa di Amerika Serikat merespons kematian George Floyd terus bergulir sampai hari ini. Floyd meninggal setelah mengalami tindak kekerasan oleh anggota kepolisian Minneapolis, Derek Chauvin, dengan dalih melawan ketika ditangkap pada 25 Mei lalu.
Tindakan Chauvin itu dinilai sebagai representasi tindakan rasisme warga kulit putih AS terhadap warga kulit hitam.
-
NASIONAL27/09/2025 12:00 WIB
80% Pelanggaran SOP Jadi Penyebab Keracunan MBG, BGN Akui Kesalahan Internal
-
NASIONAL27/09/2025 00:02 WIB
BGN Gandeng Polri-BIN Bongkar Kasus Keracunan Massal Program MBG
-
JABODETABEK27/09/2025 05:30 WIB
BMKG Prediksi Sebagian Besar Jakarta Diguyur Hujan Ringan pada Sabtu 27 September 2025
-
DUNIA27/09/2025 08:00 WIB
Jejak Berdarah Tony Blair: Kandidat Pemimpin Transisi Gaza di Tengah Kontroversi Invasi Irak
-
RAGAM27/09/2025 01:00 WIB
Film “Tukar Takdir” Angkat Drama Petaka Pesawat, Dibintangi Nicholas Saputra
-
NUSANTARA27/09/2025 06:30 WIB
Pemkab Mamuju Sulbar Tetapkan KLB Setelah 26 Siswa Keracunan MBG
-
NUSANTARA27/09/2025 16:00 WIB
Gempa di Tanggamus, Sembilan Rumah Rusak
-
DUNIA27/09/2025 14:00 WIB
Hamas Buka Suara Bela Serangan 7 Oktober, Sebut sebagai Titik Balik Sejarah Palestina