Berita
China Desak Australia Lindungi Warga Mereka dari Ancaman Rasisme
Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada Kamis (11/6) meminta Australia mengambil langkah-langkah untuk melindungi keselamatan warga Tiongkok di negara itu. Dikutip dari CGTN, desakan tersebut menyusul peringatan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan tentang risiko yang bisa dihadapi pelajar China jika bepergian ke negara itu. Para pelajar China diminta mempertimbangkan kembali jika memilih Australia sebagai negara […]
Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying pada Kamis (11/6) meminta Australia mengambil langkah-langkah untuk melindungi keselamatan warga Tiongkok di negara itu.
Dikutip dari CGTN, desakan tersebut menyusul peringatan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan tentang risiko yang bisa dihadapi pelajar China jika bepergian ke negara itu.
Para pelajar China diminta mempertimbangkan kembali jika memilih Australia sebagai negara tujuan studi.
Peringatan itu juga mengutip risiko diskriminasi rasial terhadap orang Asia yang ditimbulkan akibat pandemi virus corona.
Peringatan yang dikeluarkan pada Selasa (9/6) mencatat risiko diskriminasi besar terjadi pada perjalanan internasional dan di kampus-kampus terbuka, karena universitas besar Australia berencana akan dibuka kembali sekitar bulan Juli, meski penyebaran Covid-19 di seluruh dunia masih belum terkendali secara efektif.
Peringatan ini juga berlaku bagi wisatawan China. Mereka diimbau menghindari Australia.
Sengketa diplomatik antara Australia dan China telah berlangsung sejak lama.
Ketegangan antar kedua pemerintah kian meningkat dalam beberapa tahun terakhir sejak Australia melawan pergerakan China untuk membangun citra yang baik di dalam negeri maupun seluruh wilayah Pasifik.
Baru-baru ini Canberra membuat Beijing geram karena memimpin seruan penyelidikan internasional tentang asal-muasal dan penanganan pandemi virus corona di China.
Setelah Canberra mendukung upaya penyelidikan virus, duta besar China mengancam memboikot produk-produk Australia dan dibuktikan dengan pelarangan impor daging sapi.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison sendiri menepis tuduhan perlakuan rasial terhadap orang China dan menyebutnya sebagai sampah. Dia juga mengatakan tidak akan terintimidasi atas peringatan pelarangan yang dikeluarkan pemerintah China.
“Australia menyediakan produk pendidikan dan pariwisata terbaik di dunia. Kemampuan warga negara China untuk memilih datang ke Australia (telah) secara substansial menjadi keputusan mereka. Dan saya sangat yakin dengan daya tarik produk kami,” kata Morrison.
Pendidikan internasional adalah industri ekspor terbesar keempat Australia, bernilai sekitar US$26 miliar per tahun.
Direktur Jenderal Departemen Informasi Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan peringatan perjalanan ini didasarkan pada fakta, kedutaan di Canberra telah menerima laporan tentang serangan yang menargetkan orang-orang China.
“Kami mendesak Australia memperhatikan masalah-masalah ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi keselamatan warga China,” kata Hua. ‘
-
RIAU05/12/2025 17:00 WIBPolda Riau Kirim Bantuan Gelombang Keempat untuk Penanganan Bencana di Sumatera, 3.459 Alat Kerja dikirim ke Aceh dan Sumbar
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
NUSANTARA05/12/2025 23:00 WIBMobil Travel Terguling di Bali, 13 Wisatawan China Terluka
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NASIONAL05/12/2025 19:00 WIBDarurat Narkoba, DPR Minta Pemerintah Tak Ragu Eksekusi Bandar
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
OLAHRAGA05/12/2025 21:00 WIBSambut Piala Dunia 2026! Tiga Kepala Negara Hadir di Acara Drawing
-
JABODETABEK05/12/2025 22:02 WIBBanjir Rob Masih Genangi Pluit, Aktivitas Warga Terganggu

















