Berita
Sejak Maret, Korsel Pecah Rekor Kasus Harian Corona
Korea Selatan mencatat rekor kasus harian infeksi virus corona tertinggi sejak Maret. Pejabat kesehatan Korsel melaporkan 583 kasus baru Covid-19 pada Kamis (26/11). Lonjakan infeksi harian virus corona memicu kekhawatiran gelombang ketiga dengan angka kasus yang lebih besar dari sebelumnya. Dalam beberapa pekan terakhir infeksi baru corona bertambah antara 100 hingga 300 kasus. Rekor kasus […]
Korea Selatan mencatat rekor kasus harian infeksi virus corona tertinggi sejak Maret. Pejabat kesehatan Korsel melaporkan 583 kasus baru Covid-19 pada Kamis (26/11).
Lonjakan infeksi harian virus corona memicu kekhawatiran gelombang ketiga dengan angka kasus yang lebih besar dari sebelumnya. Dalam beberapa pekan terakhir infeksi baru corona bertambah antara 100 hingga 300 kasus.
Rekor kasus baru kali ini menjadikan jumlah total kasus yang tercatat di Korsel menjadi 32.318 dengan 515 kematian.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Korsel menyebut sebagian besar kasus baru sebagian besar berasal dari klaster perkantoran, sekolah, pusat kebugaran, dan pertemuan kecil di ibu kota Seoul.
Selain itu, sejumlah kasus baru juga muncul di instansi militer, termasuk puluhan tentara yang baru terdaftar di kamp pelatihan. Kementerian pertahanan meningkatkan upaya untuk menekan angka penularan.
“Kami sekarang berada dalam situasi di mana wabah virus corona dapat terjadi di mana saja,” kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo.
Mengutip AFP, rekor baru infeksi corona membuat pemerintah memperketat aturan jaga jarak di Seoul dan sekitarnya mulai pekan ini.
Selain itu, pemerintah juga mengambil sejumlah langkah termasuk menutup kelab malam dan bar hingga membatasi tamu dalam pesta pernikahan dan pemakaman maksimal 100 orang.
Kafe hanya diizinkan untuk menjual makanan untuk dibawa pulang (takeaway) dan semua restoran harus tutup jam 9 malam serta masih diizinkan menerima pesanan pengiriman makanan.
Korsel sempat mengalami salah satu wabah Covid-19 terburuk di luar China, tetapi menerapkan pendekatan ‘lacak, uji, dan obati’ secara massif tanpa memberlakukan penguncian nasional (lockdown).
Keberhasilan Korsel menangani penyebaran virus corona sempat dijadikan model bagi sejumlah negara, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
-
POLITIK23/11/2025 12:00 WIB8 Parpol Nonparlemen Bersatu Tuntut Ambang Batas Parlemen Turun Jadi 1 Persen
-
RIAU23/11/2025 19:00 WIBGrup 3 Kopassus Terima Hibah Lahan 245,5 Hektare untuk Pembangunan Markas di Dumai
-
DUNIA23/11/2025 14:00 WIB21 Warga Gaza Tewas dalam Gelombang Serangan Udara Israel
-
OTOTEK23/11/2025 12:30 WIBEnam Cara Mudah Menghapus Jejak Digital di Internet untuk Menghindari Penipuan
-
POLITIK23/11/2025 13:00 WIBKontroversi di PBNU, Cak Imin Minta Semua Pihak Hormati Proses Internal
-
JABODETABEK23/11/2025 13:30 WIBPolda Metro Jaya Tangkap 6 Pelaku Curas Berpura-pura sebagai Debt Collector
-
OLAHRAGA23/11/2025 17:00 WIBMonchengladbach Pesta Gol di Markas Heidenheim, Kevin Diks Ikut Unjuk Ketajaman
-
POLITIK23/11/2025 15:30 WIBSejarah Partai Nahdlatul Ulama dari Organisasi ke Arena Politik Nasional

















