Connect with us

Berita

Formappi: Prestasi DPR Masih Buruk

AKTUALITAS.ID – Peneliti Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus mengatakan, prestasi DPR masih buruk. Pasalnya hingga saat ini DPR hanya menyelesaikan 3 UU. “Masih buruk ya, karena ini tinggal satu masa sidang lagi. Ini belum menunjukan perubahan dari tahun ke tahun. Masih di bawah 10 UU. Karena prestasi tertinggi mereka mengesahkan 10 UU‎ di […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Peneliti Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus mengatakan, prestasi DPR masih buruk. Pasalnya hingga saat ini DPR hanya menyelesaikan 3 UU.

“Masih buruk ya, karena ini tinggal satu masa sidang lagi. Ini belum menunjukan perubahan dari tahun ke tahun. Masih di bawah 10 UU. Karena prestasi tertinggi mereka mengesahkan 10 UU‎ di tahun 2016,” tegas Lucius kepada wartawan, Sabtu (27/7/2019).

Dirinya menilai, minimnya UU yang disahkan para anggota dewan tersebut, karena DPR tidak memiliki komitmen tinggi. Mereka hanya bekerja dan bolos. Terpenting adalah statusnya menjadi anggota dewan. Padahal kerja legislasi ini sangat penting.

“Komitmen yang paling rendah. Karena komitmen hampir tidak ada baik dari anggota DPR maupun partai-partai politik untuk mengaggap serius legislasi ini,” ungkapnya.

DPR di akhir periode ini juga tidak menunjukan perbaikan. Karena ia melihat di sisa masa jabatannya bukan makin rajin. Tapi kebalikannya, semakin bertambah malas. Sehingga itu salah satu minimnya prestasi.

“Komitmen yang paling rendah. Karena komitmen hampir tidak ada baik dari anggota DPR maupun partai-partai politik untuk mengaggap serius legislasi ini,” ungkapnya.

DPR di akhir periode ini juga tidak menunjukan perbaikan. Karena ia melihat di sisa masa jabatannya bukan makin rajin. Tapi kebalikannya, semakin bertambah malas. Sehingga itu salah satu minimnya prestasi.

“Karena kalau sudah beberapa Paripurna itu selalu sepi, ini dik 2019 ini juga mengukur tingkat kemalasan mereka. Jadi sudah tidak fokus lagi,” katanya.

Di 2019 ini, masyarakat juga tidak mengawasi kinerja para anggota dewan. Hal itu karena berbarengan dengan hajatan Pilpres 2019. Sehingga ke depan dia berharap masyarakat bisa mengontrol kinerja anggota dewan.

Sampaikan kritik yang keras apabila mereka kinerjanya masih jauh dari harapan. ‎”Masyarakat lupa melakukan kontrol. Jadi DPR menikmati masyarakat yang tidak ada yang tertuju kepadanya itu. Sehingga tidak ada yang mengontrolnya,” pungkasnya.

Trending