Berita
Xi Jinping Peringatkan Warganya Potensi Gelombang Dua Pandemi Corona
Presiden China Xi Jinping memperingatkan warganya terhadap risiko gelombang kedua pandemi virus corona atau Covid-19. Xi menyampaikan hal itu disela pertemuan dengan Badan Pengambilan Keputusan Partai Komunis China, Rabu (8/4/2020). Kantor berita pemerintah China, Xinhua melaporkan Xi menyampaikan hal tersebut di tengah meningkatnya tekanan ekonomi global karena banyak faktor yang membuatnya tidak stabil. “Kesulitan dan […]
Presiden China Xi Jinping memperingatkan warganya terhadap risiko gelombang kedua pandemi virus corona atau Covid-19. Xi menyampaikan hal itu disela pertemuan dengan Badan Pengambilan Keputusan Partai Komunis China, Rabu (8/4/2020).
Kantor berita pemerintah China, Xinhua melaporkan Xi menyampaikan hal tersebut di tengah meningkatnya tekanan ekonomi global karena banyak faktor yang membuatnya tidak stabil.
“Kesulitan dan tantangan baru telah muncul untuk memulai kembali pembangunan di sisi ekonomi dan sosial China,” ujar Xi seperti mengutip Xinhua.
Xi mendesak pemerintah China untuk berhati-hati mengawasi impor barang dari luar negeri untuk mencegah potensi gelombang kedua penularan virus corona di dalam negeri.
Imbauan Xi kali ini disampaikan hanya berselang sehari setelah pemerintah membuka kembali status lockdown Kota Wuhan pada Rabu (8/4). Wuhan menghadapi penguncian total wilayah setelah 76 hari perbatasan kota setelah meyakini pandemi mulai reda.
Relaksasi pembatasan perjalanan di Wuhan menjadi tonggak baru perjuangan China melawan Covid-19. Negara itu melaporkan hampir nol infeksi baru domestik dalam beberapa pekan terakhir.
Transportasi umum seperti kereta api dan pesawat mulai diizinkan beroperasi dan mengangkut warga serta pengunjung Wuhan yang dinyatakan sehat.
Pejabat kereta api memperkirakan lebih dari 55 ribu penumpang akan berangkat dari Wuhan. Media pemerintah CCTV melaporkan rata-rata penumpang itu bergerak menuju wilayah Delta Sungai Mutiara, pusat manufaktur utama di China.
Mulai 23 Januari lalu pemerintah menganggap penyebaran virus semakin tak terkendali hingga memutuskan untuk lockdown. Sejak saat itu, Wuhan tak ubahnya menjadi kota mati.
Wuhan merupakan pusat industri yang berdiri di tepi Sungai Yangtze. Sektor manufaktur seluruh dunia terpukul akibat terhentinya pabrik-pabrik di kota itu.
Industri elektronik, bahan baku farmasi, dan bahan baku tekstil, maupun baja melesu dalam dua bulan terakhir.
Lebih dari dua bulan transportasi umum di Wuhan berhenti total. Hampir semua bisnis terpaksa ditutup. Jutaan penduduk dikurung di rumah yang bahkan tidak diizinkan pergi keluar untuk belanja bahan makanan sekalipun.
Di tengah upaya menekan penyebaran virus corona, Xi tak luput dari protes warga yang menganggap responsnya cenderung lambat menghadapi pandemi yang kian meluas.
-
RIAU23/11/2025 19:00 WIBGrup 3 Kopassus Terima Hibah Lahan 245,5 Hektare untuk Pembangunan Markas di Dumai
-
OTOTEK24/11/2025 12:30 WIBWaspada! 15 Aplikasi Berbahaya yang Dapat Mencuri Data Pribadi dan Informasi Finansial
-
EKBIS24/11/2025 08:30 WIBPertamina Umumkan Harga BBM Terbaru 24 November 2025: Cek di Sini
-
JABODETABEK23/11/2025 20:00 WIBLima RT di Kepulauan Seribu Terendam Banjir Rob
-
JABODETABEK24/11/2025 05:30 WIBBMKG: Cuaca Jakarta pada 24 November 2025 Cenderung Berawan
-
DUNIA23/11/2025 21:00 WIBMER-C Kerahkan Ribuan Bantuan Musim Dingin untuk Selamatkan Warga Gaza
-
RAGAM23/11/2025 22:00 WIBAlyssa Daguise Umumkan Kehamilan Anak Pertama, Al Ghazali: Bebe ALs dalam Perjalanan
-
EKBIS24/11/2025 09:31 WIBPasar Saham Asia-Pasifik Menguat, IHSG Naik 0,52% di Awal Pekan

















