Berita
Kurangi Pembatasan, Trump Akui Bisa Perbanyak Kematian Corona
Presiden Donald Trump mengakui kebijakannya melonggarkan pembatasan pergerakan seperti membuka kembali perekonomian bisa memicu lebih banyak kematian akibat virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat. “Mungkin akan ada beberapa (yang meninggal) karena Anda tidak akan terkunci di dalam apartemen, rumah, atau apa pun itu,” kata Trump saat ditanya ABC News apakah pencabutan kebijakan pembatasan pergerakan bisa […]
Presiden Donald Trump mengakui kebijakannya melonggarkan pembatasan pergerakan seperti membuka kembali perekonomian bisa memicu lebih banyak kematian akibat virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat.
“Mungkin akan ada beberapa (yang meninggal) karena Anda tidak akan terkunci di dalam apartemen, rumah, atau apa pun itu,” kata Trump saat ditanya ABC News apakah pencabutan kebijakan pembatasan pergerakan bisa menyebabkan angka kematian akibat corona melonjak, Selasa (5/5).
“Apakah beberapa orang akan terinfeksi parah? Ya. Tapi kita harus membuat negara kita terbuka,” ujarnya.
Pernyataan itu diutarakan Trump saat mengunjungi Pabrik Honeywell di Phoenix, Arizona. Di sana, Trump turut memuji para pekerja Honeywell lantaran masih giat bekerja dalam situasi seperti ini.
Para pekerja dan staf pabrik memakai masker wajah dan sarung tangan sesuai rekomendasi pemerintah AS demi mencegah penularan corona di tempat kerja.
Kebijakan memakai masker bahkan ditulis secara jelas dalam aturan perusahaan. Salah satu papan besar bertuliskan “Tolong Pakai Masker Anda Setiap Saat.”
Anehnya, Trump tidak mengenakan masker sama sekali dalam kunjungan tersebut. Trump memang sejak lama menganggap penggunaan masker tidak lah penting.
Namun, sejumlah pihak menyayangkan sikapnya itu lantaran gagal menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan di masa pandemi yang telah menginfeksi lebih dari 1,2 juta warga AS tersebut.
“Saya pikir mengenakan masker saat saya menyapa presiden, perdana menteri, diktator, raja, ratu, saya tidak tahu ya. Entah bagaimana saya merasa tidak cocok dengan itu (masker),” kata Trump pada April lalu seperti dilansir AFP.
Berdasarkan data statistik Worldometer per Rabu (6/5), AS tercatat memiliki 1.203.892 kasus corona dengan 71.043 kematian.
Meski masih menemukan lonjakan kasus corona baru dan angka kematian, Trump telah mengumumkan akan secara bertahap membuka kembali perekonomian dan melonggarkan kebijakan pembatasan pergerakan.
Puluhan negara bagian AS juga telah melonggarkan sebagian kebijakan pembatasan pergerakan dan membuka kembali aktivitas bisnis secara bertahap.
-
Multimedia10 jam lalu
FOTO: Bawaslu RI Gelar Deklarasi Kampanye Pilkada Damai 2024
-
Multimedia7 jam lalu
FOTO: Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Jakarta di Gambir
-
Olahraga12 jam lalu
Marc Marquez dan Alex Marquez, Bidik Podium di Seri Penutup MotoGP 2024
-
EkBis9 jam lalu
Gaikindo Optimistis Kenaikan PPN Tak Goyahkan Sektor Otomotif di 2025
-
Ragam13 jam lalu
Studi: Stres Psikologis pada Ibu Hamil Tingkatkan Risiko Epilepsi pada Anak
-
Ragam15 jam lalu
Antusiasme Tinggi, SEVENTEEN Tambah Jadwal Konser di Jakarta
-
Nasional14 jam lalu
Pesan Semangat HUT ke-79 Korps Marinir: Pegang Teguh Sapta MargaÂ
-
POLITIK7 jam lalu
Mardiono Siap Maju Jadi Ketua Umum PPP Jika Diberi Amanah