Connect with us

Berita

Langgar Pembatasan, Penasihat Pemerintah Inggris Mundur

Seorang ahli epidemiologi yang tergabung dalam tim penasihat pemerintah Inggris, Profesor Neil Ferguson, mengundurkan diri setelah mengaku melanggar aturan pembatasan pergerakan demi mencegah penularan virus corona (Covid-19). Ferguson merupakan salah satu ahli penyakit menular dalam tim penasihat penanganan pandemi corona Perdana Menteri Boris Johnson. Ia juga yang menyarankan Inggris melakukan pembatasan pergerakan demi membendung penularan […]

Published

on

Seorang ahli epidemiologi yang tergabung dalam tim penasihat pemerintah Inggris, Profesor Neil Ferguson, mengundurkan diri setelah mengaku melanggar aturan pembatasan pergerakan demi mencegah penularan virus corona (Covid-19).

Ferguson merupakan salah satu ahli penyakit menular dalam tim penasihat penanganan pandemi corona Perdana Menteri Boris Johnson. Ia juga yang menyarankan Inggris melakukan pembatasan pergerakan demi membendung penularan Covid-19.

Ferguson mundur setelah media lokal melaporkan dirinya mengizinkan wanita mengunjungi rumahnya di tengah pembatasan sosial. Padahal, ia juga tengah menjalani isolasi mandiri selama dua minggu setelah dinyatakan positif terinfeksi corona.

“Saya bertindak seperti itu dengan keyakinan bahwa saya kebal, karena telah menjalani tes corona dengan hasil positif dan menjalani isolasi mandiri secara menyeluruh hampir dua pekan lamanya sejak merasa mengalami gejala corona,” kata Ferguson seperti dilansir AFP pada Rabu (6/5).

Ferguson mengaku mundur dari perannya dalam Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat Inggris. Seorang juru bicara pemerintah Inggris membenarkan pengunduran diri Ferguson tersebut.

“Saya menerima bahwa saya membuat kesalahan dan mengambil tindakan yang salah. Saya sangat menyesal dengan tindakan saya yang melanggar aturan menjaga jarak untuk mengendalikan epidemi yang menghancurkan ini,” ucap Ferguson.

Inggris, yang memiliki angka kematian corona tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat, mulai memberlakukan peraturan berdiam diri di rumah hingga penguncian wilayah (lockdown) sejak akhir Maret lalu.

Pemerintah Inggris menerapkan aturan ketat pembatasan pergerakan setelah penelitian Ferguson dan rekan-rekannya di Imperial College London memperingatkan penularan dan kematian corona akan meningkat di Inggris jika tanpa tindakan ekstrem dari pemerintah.

Per hari ini, Inggris mencatat memiliki hampir 200 ribu kasus corona. Angka kematian pasien Covid-19 di Inggris telah mencapai 32.313 orang berdasarkan data pemerintah yang dirilis pada Selasa (5/5).

Jumlah itu melampaui angka kematian corona di Italia sebanyak 29.315 orang dalam periode yang sama. Data angka kematian baru itu dirilis oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) dan badan kesehatan regional.

Statistik baru itu belum dimasukkan dalam angka harian pemerintah pusat yang saat ini masih mencatat 29.427 kematian.

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending