Connect with us

Berita

Jika PSBB DKI Jakarta Tak Diperpanjang, Jawa Timur Ketar-ketir

AKTUALITAS.ID – Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di DKI Jakarta akan berakhir pada 22 Mei 2020. Jika tidak diperpanjang, Pemerintah Provinsi Jawa Timur ketar-ketir karena dikhawatirkan akan diserbu gelombang pemudik menjelang lebaran Idul Fitri. Apalagi larangan operasi angkutan publik dilonggarkan. Kekhawatiran itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono, saat konferensi pers melalui live […]

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di DKI Jakarta akan berakhir pada 22 Mei 2020. Jika tidak diperpanjang, Pemerintah Provinsi Jawa Timur ketar-ketir karena dikhawatirkan akan diserbu gelombang pemudik menjelang lebaran Idul Fitri. Apalagi larangan operasi angkutan publik dilonggarkan.

Kekhawatiran itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono, saat konferensi pers melalui live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jumat malam, (15/5/2020). Ia mengutarakan itu karena pada prinsipnya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 tentang larangan mudik untuk mencegah penularan Covid-19 masih berlaku.

“Mudik itu dilarang, tidak ada pelonggaran untuk mudik, sesuai dengan PM25 (Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020), itu masih berlaku. Permasalahan sekarang ini terkait PSBB yang ada di Jakarta yang selesai pada 22 Mei. Inilah yang menjadikan blunder karena PM25 berakhirnya sampai tanggal 31 Mei,” kata Nyono.

Jika PSBB di Jakarta tidak diperpanjang, katanya, besar kemungkinan Jatim akan kedatangan banyak pemudik dari Ibu Kota, baik karena ingin berlebaran di kampung halaman atau karena kondisi sulit di Jakarta akibat corona. “Maka dikhawatirkan akan terjadi kran arus keluar-masuk dari PSBB yang sangat tinggi, dari Jakarta ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” tandas Nyono.

Karena itulah dia mengaku memberikan masukan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat agar PSBB Jakarta diperpanjang sampai 31 Mei. “Sehingga arus keluar-masuk dari Jakarta krannya masih tertutup. Sehingga potensi mudik dari Jakarta ke Jabar, Jateng dan Jatim itu kecil sekali,” ujar Nyono.

Nyono patut khawatir. Sebab, jumlah kasus Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Jatim makin hari makin tinggi, tertinggi kedua setelah Jakarta. Berdasarkan data peta sebaran Covid-19 Jatim per 15 Mei, total kasus corona di Jatim sebanyak 1.921. Dari jumlah itu, sebanyak 1.434 pasien masih dirawat, 302 pasien sudah sembuh, dan 185 pasien meninggal dunia.

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id