Berita
Ditengah Pandemi Corona, NasDem Tak Dukung Reshuffle
AKTUALITAS.ID – Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR RI Saan Mustopa merasa rencana kocok ulang atau reshuffle kabinet yang sempat dilontarkan Presiden Joko Widodo tidak tepat di masa krisis seperti saat ini. Saan mempertanyakan apakah reshuffle adalah solusi satu-satunya di tengah krisis akibat pandemi. Ia malah khawatir reshuffle memberi dampak negatif pada kondisi yang ada. “Jangan-jangan […]
AKTUALITAS.ID – Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR RI Saan Mustopa merasa rencana kocok ulang atau reshuffle kabinet yang sempat dilontarkan Presiden Joko Widodo tidak tepat di masa krisis seperti saat ini.
Saan mempertanyakan apakah reshuffle adalah solusi satu-satunya di tengah krisis akibat pandemi. Ia malah khawatir reshuffle memberi dampak negatif pada kondisi yang ada.
“Jangan-jangan ketika reshuffle sebagai sebuah wacana digulirkan, ini malah menimbulkan kegaduhan baru yang bukan menyelesaikan masalah, justru memperbesar dan memperparah masalah yang ada,” kata Saan dalam rilis survei yang dilakukan Indikator Politik secara daring, Kamis (23/7/2020).
Dalam kesempatan itu, Indikator juga merilis kepuasan kalangan pengusaha terhadap kinerja seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju. Hasilnya, hanya empat menteri yang memenuhi harapan di atas 50 persen.
Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani (61,4 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (57,7 persen), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (57,1 persen), dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (54,8 persen).
Saan menilai hasil survei ini menunjukkan para menteri belum sepenuhnya bisa menafsirkan perintah presiden. Namun menurutnya, reshuffle bukan jawaban yang tepat di kondisi seperti sekarang.
“Yang dibutuhkan adalah bagaimana mengonsolidasikan dan mensinergikan, serta mendorong semua komponen terutama kementerian-kementerian ini untuk bisa bekerja lebih maksimal,” tuturnya.
Saan berpendapat reshuffle dilakukan setelah pandemi berakhir. Dia menilai sekarang saatnya memberi kesempatan bagi para menteri untuk bekerja menangani pandemi.
“Mungkin pilihan reshuffle sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban para menteri terhadap kinerja di tengah krisis ini, mungkin saja bisa dilakukan, tapi ketika kondisi sudah mulai membaik,” ujar Saan.
Wacana reshuffle diungkapkan Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna beberapa waktu lalu. Dia gusar karena merasa masih ada anggota kabinet yang tidak bekerja maksimal di tengah pandemi.
Jokowi lantas mengingatkan bahwa dirinya bisa melakukan tindakan yang tidak biasa. Salah satunya adalah dengan reshuffle kabinet dan membubarkan lembaga.
-
EKBIS06/12/2025 09:30 WIBDaftar Harga Emas Antam 6 Desember 2025 per Gram dan Pecahan Lengkap
-
JABODETABEK06/12/2025 05:30 WIBCuaca Jakarta Akhir Pekan: Hujan Merata di Selatan hingga Utara
-
NUSANTARA05/12/2025 23:00 WIBMobil Travel Terguling di Bali, 13 Wisatawan China Terluka
-
OASE06/12/2025 05:00 WIBMakna Surat An-Najm dan Hubungannya dengan Peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW
-
JABODETABEK05/12/2025 22:02 WIBBanjir Rob Masih Genangi Pluit, Aktivitas Warga Terganggu
-
OLAHRAGA05/12/2025 21:00 WIBSambut Piala Dunia 2026! Tiga Kepala Negara Hadir di Acara Drawing
-
NUSANTARA06/12/2025 10:30 WIBErupsi Semeru: Banjir Lahar Dingin Rusak Rumah dan Fasilitas di Lumajang
-
NUSANTARA06/12/2025 06:30 WIBSungai Citarum Meluap, Ribuan Warga di 3 Kecamatan Bandung Terendam Banjir

















