Berita
Erdogan Tegaskan Militer Turki Tetap di Suriah Sampai Rakyat Hidup Bebas
Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa militer Turki akan tetap di Suriah sampai rakyat di sana hidup bebas. Turki telah meluncurkan tiga serangan militer ke utara Suriah sejak 2016 untuk memerangi ISIS dan milisi Kurdi yang dianggap Ankara sebagai teroris. “Kami akan terus ada di negara ini sampai saudara kami rakyat Suriah, mencapai kebebasan, perdamaian […]
Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa militer Turki akan tetap di Suriah sampai rakyat di sana hidup bebas.
Turki telah meluncurkan tiga serangan militer ke utara Suriah sejak 2016 untuk memerangi ISIS dan milisi Kurdi yang dianggap Ankara sebagai teroris.
“Kami akan terus ada di negara ini sampai saudara kami rakyat Suriah, mencapai kebebasan, perdamaian dan keamanan,” kata Erdogan dalam pidato televisi di Ibu Kota Ankara, Selasa (21/7) seperti dikutip dari AFP.
Turki terlibat dalam konflik di Suriah sejak perang saudara di sana pecah tahun 2011. Militer Turki mendukung kelompok pemberontak yang berusaha menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Erdogan juga mengecam pemilu parlemen yang menandai dekade kedua kekuasaan Assad pada hari Minggu kemarin. “Saat ini mereka mengadakan pemilihan, yang disebut pemilu,” katanya.
Diamenilai tak ada pemilu yang independen dan adil di Suriah sejak Assad berkuasa. Jutaan warga Suriah yang melarikan diri dari konflik tidak berhak memilih.
Suriah menggelar pemilu ketika pemerintah Damaskus berhasil merebut kembali pusat ekonomi Aleppo dari tangan pemberontak.
Dalam konflik Suriah sendiri, rezim pemerintah dibantu Rusia dan Iran. Sedangkan Turki bersama AS serta sekutu dari Eropa dan Arab membantu beberapa faksi pemberontak berbeda.
Diperkirakan sebanyak 14.423 orang meninggal akibat penyiksaan sejak perang saudara di Suriah meletus pada 2011.
Jumlah itu didapat berdasarkan dokumentasi kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Inggris, Jaringan HAM untuk Suriah (SNHR).
Lebih dari 98 persen dari jumlah korban itu tewas disiksa oleh aparat rezim Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.
Menurut SNHR, semua pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah disebut bertanggung jawab atas penyiksaan dan pelanggaran HAM. Namun, mereka mencatat sejauh ini rezim Assad menjadi pelaku penyiksaan terbesar yang menewaskan setidaknya 14.249 orang melalui metode sistematis dan terstruktur.
-
Olahraga18 jam lalu
Ruud van Nistelrooy Tinggalkan MU, Era Baru Ruben Amorim Dimulai
-
Nasional3 jam lalu
Kapolri Tunjuk Komjen Ahmad Dofiri Sebagai Wakapolri Gantikan Agus Andrianto
-
EkBis19 jam lalu
Utang Pemerintah RI Capai Rp 8.473,9 Triliun Hingga September 2024
-
Multimedia10 jam lalu
FOTO: Kolaborasi MOXA dan FIFGROUP di IMOS 2024
-
OtoTek16 jam lalu
Samsung Siap Luncurkan Empat Model Galaxy S25 pada 2025
-
Nusantara2 jam lalu
Ternate Diguncang Gempa Magnitudo 5,5
-
Nusantara14 jam lalu
Relawan Kei: Pilih Pemimpin Papua untuk Tanah Papua, Kenapa Harus yang Lain?
-
Olahraga13 jam lalu
Ginting Absen di China Masters 2024 Akibat Cedera Pinggang