Berita
Muslimat NU Tuntut Presiden Prancis Segera Minta Maaf Kepada Muslim Se-Dunia
AKTUALITAS.ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa menuntut Presiden Prancis, Emmanuel Macron segera meminta maaf atas pernyataan yang dianggap menghina agama Islam. Khofifah meminta Macron untuk mencabut pernyataan dan meminta maaf kepada umat muslim se-Dunia. Khofifah mengatakan, Muslimat NU baru saja menyelesaikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Kerja […]
AKTUALITAS.ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa menuntut Presiden Prancis, Emmanuel Macron segera meminta maaf atas pernyataan yang dianggap menghina agama Islam. Khofifah meminta Macron untuk mencabut pernyataan dan meminta maaf kepada umat muslim se-Dunia.
Khofifah mengatakan, Muslimat NU baru saja menyelesaikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Kota Batu Jawa Timur. Sejak Kamis, 29 Oktober 2020 hingga Minggu, 1 November 2020. Salah satu rekomendasi dari Rakernas adalah menuntut Presiden Prancis Emmanuel Macron segera meminta maaf.
“Muslimat NU menyesalkan adanya statment Presiden Prancis yang sudah menyinggung perasaan umat Islam dan komunitas muslim dunia. Oleh karena itu dalam rekomendasi rakernas ini Muslimat NU mohon kepada Presiden Prancis untuk mencabut apa yang sudah disampaikan dan minta maaf kepada umat Islam di seluruh dunia,” kata Khofifah di Kota Batu, Minggu, (1/11/2020).
Perempuan sekaligus Gubernur Jawa Timur itu mengatakan, Muslimat NU sebagai salah satu Badan Otonom terbesar NU terbesar hingga desa-desa mendukung langkah Pemerintah RI. Presiden Joko Widodo telah mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menilai Islam sebagai kelompok separatis.
“Kemudian Muslimat NU mendukung sikap resmi pemerintah RI yang sudah disampaikan presiden Jokowi kemarin,” ujar Khofifah.
Khofifah menyebut, Muslimat NU mendorong kepada semua pihak termasuk kepala negara di seluruh dunia untuk membangun kehidupan yang damai. Penuh penghargaan antara satu dengan yang lain serta saling menghormati kepercayaan masing-masing.
“Apa yang terbangun diantara komunitas pimpinan dunia ini harus berseiringan. Dengan upaya membangun kehidupan yang damai saling menghormati saling menghargai adil dan penuh dengan pemahaman yang komprehensif,” tutur Khofifah.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia mengecam keras Presiden Perancis, Emmanuel Macron, atas kontroversi yang ditimbulkannya baru-baru ini.
Hal itu seiring kecaman yang juga dilayangkan Presiden Jokowi, atas tindakan kekerasan yang terjadi di Kota Nice, Paris, yang telah menimbulkan korban jiwa.
“Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia,” kata Jokowi dalam konferensi persnya yang disiarkan di akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 31 Oktober 2020.
- Dunia21 jam ago
Putin Akui Kecolongan atas Pembunuhan Jenderal Nuklir Rusia yang Diduga Dirancang Ukraina
- POLITIK15 jam ago
Ketua KPU: Pelantikan Kepala Daerah Idealnya Dilakukan Setelah 13 Maret 2025
- Jabodetabek16 jam ago
Prakiraan Cuaca 21 Desember 2024: Hujan Ringan Diprediksi di Jakarta Timur
- Multimedia9 jam ago
FOTO: Kementerian Ekraf Targetkan Pemasukan Negara Sebesar 7 Persen
- POLITIK11 jam ago
Komisi II DPR: Wacana KPU Jadi Badan Ad Hoc Terbatas di Tingkat Daerah
- POLITIK13 jam ago
MUI Dukung Usulan Prabowo: Pilkada Harus Dipilih oleh DPRD
- POLITIK8 jam ago
PDIP Telusuri Penyebar Spanduk Provokatif yang Serang Megawati
- Multimedia20 jam ago
FOTO: Sepanjang 2024 KKP Tangkap 240 Kapal Ikan Ilegal