Berita
Mutasi Baru Corona, India Larang Penerbangan dari Inggris Hingga Akhir Tahun
India bergabung dengan negara lain untuk melarang semua penerbangan dari Inggris hingga akhir tahun, setelah mutasi jenis baru virus corona ditemukan di negara itu. “(Dengan) mempertimbangkan situasi yang berlaku di Inggris, pemerintah India telah memutuskan bahwa semua penerbangan yang berasal dari Inggris ke India akan ditangguhkan hingga 31 Desember 2020,” cuit Kementerian Penerbangan India di […]

India bergabung dengan negara lain untuk melarang semua penerbangan dari Inggris hingga akhir tahun, setelah mutasi jenis baru virus corona ditemukan di negara itu.
“(Dengan) mempertimbangkan situasi yang berlaku di Inggris, pemerintah India telah memutuskan bahwa semua penerbangan yang berasal dari Inggris ke India akan ditangguhkan hingga 31 Desember 2020,” cuit Kementerian Penerbangan India di Twitter.
Dilansir AFP, larangan tersebut mulai berlaku pada Selasa (22/12) pukul 23.59 malam waktu setempat.
Pihaknya menambahkan, dalam “ukuran kewaspadaan yang besar”, penumpang yang datang dari Inggris dengan penerbangan transit akan dikenakan wajib tes RT-PCR pada saat kedatangan.
Sejauh ini, lebih dari selusin negara Eropa dan dunia telah melarang penerbangan dan turis dari Inggris.
Otoritas kesehatan Hong Kong mengatakan pihaknya akan melarang rute penerbangan Inggris mulai Selasa. Sementara Belanda mengatakan penumpang yang tiba dari Inggris menggunakan kapal feri akan ditolak masuk.
Selain itu, negara-negara lain termasuk Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Italia, Austria, Swedia, Swiss, Baltik, Bulgaria, Rumania, Turki, Iran, Israel, Kuwait, El Salvador, Chile, Argentina, Kanada, dan Arab Saudi turut melakukan hal serupa.
Sementara Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan dirinya yakin bahwa aturan karantina 14 hari cukup untuk menangani ancaman tersebut.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dilaporkan akan memimpin pertemuan darurat pada Senin (21/12) seiring semakin bertambahnya negara yang memblokir penerbangan dari negaranya.
Seorang juru bicara mengatakan Boris mengadakan pertemuan komite kedaruratan Ruang Pengarahan Kantor Kabinet (COBR) di London untuk “membahas situasi mengenai perjalanan internasional”.
Sebelumnya penasihat kesehatan Pemerintah Inggris menyebut varian mutasi baru virus penyebab Covid-19 yang menyebar di negara itu memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi.
Simpulan itu berdasarkan data permodelan awal dan tingkat insiden yang melonjak drastis di selatan dan tenggara Inggris.
“Kami telah memperingatkan Organisasi Kesehatan Dunia dan terus menganalisis data yang tersedia untuk meningkatkan pemahaman kami,” tutur kepala petugas medis Inggris, Chris Whitty, melalui sebuah pernyataan dikutip dari Associated Press.
Meski begitu menurut Whitty, hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan varian mutasi baru tersebut lebih mematikan ataupun dapat mempengaruhi vaksin dan perawatan.
Nama ilmiah strain baru Covid-19 itu adalah VUI 202012/01. VUI merupakan singkatan dari Variant Under Investigation.
-
EKBIS26/04/2025 19:00 WIB
RUPS PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 2025: Kinerja, Pembagian Dividen dan Pergantian Dewan Komisaris
-
FOTO27/04/2025 12:40 WIB
FOTO: Yogyakarta Royal Orchestra, Orkestra Kagungan Dalem Memukau Jakarta
-
NUSANTARA26/04/2025 21:00 WIB
Dedi Mulyadi Klarifikasi Soal Pajak Lexus LX600: Kini Sudah Berpelat Bandung
-
OASE27/04/2025 05:00 WIB
Misteri Usia Ibadah Haji: Jejak Nabi Adam hingga Seruan Ibrahim
-
DUNIA27/04/2025 08:00 WIB
406 Orang Terluka akibat Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Strategis Iran
-
OLAHRAGA26/04/2025 18:00 WIB
Alex Marquez Pecahkan Rekor di Jerez, Tembus Waktu 1 Menit 35,991 Detik!
-
JABODETABEK27/04/2025 07:30 WIB
SIM Hampir Kedaluwarsa? Manfaatkan Layanan Keliling di Dua Lokasi Ini
-
RAGAM26/04/2025 15:30 WIB
Lemon: Makanan Super untuk Menurunkan Gula Darah atau Hanya Mitos Belaka?