Connect with us

JABODETABEK

Warga Ciledug Dikeroyok di Depan Istri dan Anak saat Nonton Balap di Lapangan TNI AU

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Muhammad Chaesar (25), seorang warga Ciledug, Kota Tangerang, harus mengalami kejadian pahit saat hendak menikmati akhir pekan dengan menonton kejuaraan balap motor (drag bike) di lapangan terbang milik TNI AU Cicangkal, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Ia diduga menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan oleh panitia acara di hadapan istri dan anak balitanya.

Ironisnya, laporan dugaan tindak pidana yang dilayangkan Chaesar sejak Selasa (18/3/2025) lalu ke Sat Reskrim Polres Bogor hingga kini belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Kuasa hukum korban, Paulus Tarigan, menyayangkan lambannya penanganan kasus ini oleh pihak kepolisian.

“Kami sangat menyayangkan sikap penyidik Polres Bogor yang tidak profesional dan sangat lamban dalam memproses laporan pidana dari masyarakat, sudah satu bulan lebih kasus ini didiamkan. Hanya karena alasan penyidik sedang cuti, kami juga sudah 4 kali bolak balik menanyakan langsung perkembangan kasus namun tidak ada penjelasan,” ujar Paulus Tarigan, Sabtu (26/4/2025).

Menurut keterangan korban, insiden bermula ketika ia bersama istri dan anaknya sedang asyik melihat-lihat sepeda motor yang akan berlaga. Tiba-tiba, seorang panitia acara Bodisa Motor Sport mendorongnya tanpa alasan yang jelas. Tak hanya itu, panitia tersebut juga menarik topi korban dan melakukan pemukulan. Setelah kejadian itu, Chaesar ditarik keluar dari area trek balap oleh beberapa rekan pelaku.

“Tiba-tiba ada satu panitia acara Bodisa motor sport datang dan langsung ngejorokin saya. Dia menarik topi saya dan memukul. Setelah itu saya ditarik keluar trek balap oleh beberapa rekan pelaku,” ungkap Chaesar.

Bahkan, setelah kejadian, Chaesar mengaku ditantang berkelahi oleh rekan-rekan pelaku di luar area lapangan terbang. Ia juga mengaku mendapat intimidasi dan ancaman agar tidak lagi terlibat dalam kegiatan balap motor Bodisa.

“Orang tua terlapor sempat datang ke orang tua saya untuk berdamai meski mereka tetap membela terlapor tapi setelah saya tunjukkan bukti video, orang tuanya akhirnya mempersilahkan untuk melaporkan saja anaknya itu, orang tuanya mengaku juga sudah kewalahan mengurus anaknya itu,” tuturnya.

Korban dan kuasa hukumnya merasa kecewa dengan belum adanya perkembangan laporan di Polres Bogor. Mereka mempertanyakan alasan lambannya penanganan kasus ini, mengingat pelaku masih bebas berkeliaran dan bahkan diduga melakukan ancaman. Mereka juga menyebut adanya korban lain dari pihak penonton yang mengalami perlakuan kasar dari panitia, padahal penonton telah membayar tiket masuk dan parkir.

Menanggapi hal ini, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara menyatakan kasus tersebut sedang dalam proses. Ia mengklaim penyidik telah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik dengan pihak pelapor dan kuasa hukumnya. Ia juga menyebut adanya penundaan pemeriksaan saksi atas permintaan pihak pelapor. (Mun/Yan Kusuma)

TRENDING