Berita
Militer China Nilai AS Merusak Perdamaian Kawasan Regional
Militer China mengkritik Amerika Serikat karena dinilai merusak perdamaian dan stabilitas kawasan regional, Kamis (25/2). Pernyataan itu disampaikan setelah kapal perang Angkatan Laut AS berlayar melalui Selat Taiwan pada Rabu (24/2) kemarin. Seorang juru bicara Komando Timur Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat China menyatakan terus memantau perjalanan kapal perang jenis perusak AL AS, USS Curtis Wilbur, […]
Militer China mengkritik Amerika Serikat karena dinilai merusak perdamaian dan stabilitas kawasan regional, Kamis (25/2).
Pernyataan itu disampaikan setelah kapal perang Angkatan Laut AS berlayar melalui Selat Taiwan pada Rabu (24/2) kemarin.
Seorang juru bicara Komando Timur Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat China menyatakan terus memantau perjalanan kapal perang jenis perusak AL AS, USS Curtis Wilbur, saat melewati Selat Taiwan, seperti dikutip dari Reuters.
Terpisah, berdasarkan laporan Nasional News, pemerintah Taiwan mengungkapkan rasa terima kasih kepada presiden AS Joe Biden akibat kekhawatiran akan tekanan China.
“Kami mengungkapkan kekaguman dan terima kasih atas perhatian Presiden Biden tentang keamanan Selat Taiwan dan masalah hak asasi manusia,” kata juru bicara pemerintah Taiwan, Xavier Chang, dalam sebuah pernyataan, Kamis (25/2).
“Sebagai anggota komunitas internasional, Taiwan akan terus bekerja sama dengan negara-negara yang berpikiran sama, termasuk Amerika Serikat, untuk bersama-sama berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik.”
Pemerintah Biden meyakinkan Taiwan atas komitmennya, terutama setelah China meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu.
China kerap menggambarkan polemik Taiwan sebagai masalah paling penting dan sensitif dalam hubungannya dengan AS. Negeri Tirai Bambu tidak suka melihat hubungan Taiwan dan AS semakin akrab.
Lihat juga: Kapal Perang AS Berlayar di Pulang Sengketa China di LCS
Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetapi merupakan pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting di pulau itu. Hal itu yang membuat perseteruan politik antara AS dan China semakin meruncing.
-
EKBIS29/10/2025 10:30 WIBKurs Rupiah Hari Ini 29 Oktober 2025 Tertekan, Dolar AS Menguat Jelang FOMC
-
FOTO29/10/2025 09:25 WIBFOTO: Suasana Diskusi KPU Bahas Tantangan Digitalisasi Pemilu
-
NASIONAL29/10/2025 13:00 WIBProvinsi Dengan Pendaftar Terbanyak Akan Terima Kuota Haji Lebih Besar
-
EKBIS29/10/2025 08:30 WIBUpdate Harga BBM Pertamina 29 Oktober 2025: Cek Daftar Lengkap Harga Terbaru di Seluruh Indonesia
-
POLITIK29/10/2025 12:00 WIBBawaslu Minta KPU dan Pemerintah Segera Atur Penggunaan AI di Pemilu
-
EKBIS29/10/2025 09:30 WIBBursa Saham RI Dibuka Merah, IHSG Turun ke Level 8.072 pada 29 Oktober 2025
-
NUSANTARA29/10/2025 12:30 WIBKeracunan Massal MBG Terjadi di Lembang Bandung Barat, Ratusan Anak Jadi Korban
-
POLITIK29/10/2025 11:00 WIBKPU: Digitalisasi Pemilu Memerlukan Peningkatan Kapasitas SDM

















