Berita
BI Catat Aliran Modal Asing Masuk ke Indonesia Capai Rp4,68 T
AKTUALITAS.ID – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk (capital inflow) ke tanah air mencapai Rp4,68 triliun pada pekan ini selama 19-22 April 2021. Capital inflow masuk lewat instrumen Surat Berharga Negara (SBN). “Beli neto di pasar SBN sebesar Rp4,68 triliun,” ungkap Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan […]

AKTUALITAS.ID – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk (capital inflow) ke tanah air mencapai Rp4,68 triliun pada pekan ini selama 19-22 April 2021. Capital inflow masuk lewat instrumen Surat Berharga Negara (SBN).
“Beli neto di pasar SBN sebesar Rp4,68 triliun,” ungkap Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jumat (23/4/2021).
Kendati begitu, total aliran modal asing yang berada di dalam negeri pada sepekan ini cuma Rp3,88 triliun. Sebab, ada aksi jual saham yang dilakukan oleh investor asing pada pekan ini.
“Jual neto di pasar saham sebesar Rp0,8 triliun,” kata Erwin.
Secara total, aliran modal asing di Indonesia tercatat jual neto alias capital outflow mencapai Rp6,82 triliun sejak 1 Januari sampai 22 April 2021.
Tingginya aliran modal asing yang ‘angkat kaki’ dari tanah air membuat tingkat premi risiko Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun naik dari 78,37 basis poin (bps) menjadi 78,9 bps.
Sementara tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun turun ke kisaran 6,4 persen. Sedangkan yield surat utang AS, US Treasury 10 tahun naik ke level 1,53 persen.
Nilai tukar rupiah berada di Rp14.525 per dolar AS di pasar spot pada sore ini. Rupiah melemah 5 poin atau 0,03 persen dari posisi kemarin.
Kurs referensi Jakarta Interbank Dollar Spot Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di kisaran Rp14.508 sampai Rp14.568 per dolar AS pada pekan ini.
Data Inflasi
Survei Pemantauan Harga BI pada pekan keempat bulan ini mencatat potensi inflasi alias kenaikan harga bahan kebutuhan harian masyarakat mencapai 0,18 persen secara bulanan pada April 2021. Inflasi tahun berjalan mencapai 0,63 persen dan secara tahunan 1,47 persen.
Penyumbang utama inflasi berasal dari bahan pokok, seperti daging ayam ras yang harganya naik 0,1 persen dan jeruk 0,05 persen. Lalu, harga cabai merah, daging sapi, minyak goreng dan emas perhiasan masing-masing naik 0,01 persen.
“Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas cabai rawit sebesar minus 0,04 persen,” terangnya.
Begitu juga dengan harga kangkung, bawang merah, bayam, beras dan telur ayam ras masing-masing turun 0,01 persen.
-
EKBIS10/06/2025 09:15 WIB
Harga Pangan Kompak Turun Hari Ini: Daging Ayam hingga Cabai Makin Murah
-
FOTO10/06/2025 09:17 WIB
FOTO: RUPST Dewi Shri Farmindo Bidik Margin Laba Tembus 6%
-
NASIONAL10/06/2025 13:47 WIB
Pemerintah Cabut Izin 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
-
POLITIK10/06/2025 15:30 WIB
Sampai Hari Ini Belum Ada Rencana Reshuffle
-
FOTO10/06/2025 10:20 WIB
FOTO: Harga Emas Naik Tipis Ditengah Perundingan AS-China
-
NUSANTARA10/06/2025 12:30 WIB
Biadab! OPM Tembak Mati 2 Tukang Bangunan Gereja di Jayawijaya
-
POLITIK10/06/2025 11:00 WIB
Baleg DPR Tegaskan Pembahasan RUU Pemilu Perlu Segera Dimulai
-
NASIONAL10/06/2025 13:30 WIB
Kasus Chromebook, Nadiem Makarim Siap Beri Klarifikasi