Berita
Pengadilan Arab Saudi Vonis Mantan Petinggi Hamas 15 Tahun Penjara
Pengadilan Arab Saudi menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada mantan petinggi Hamas, Mohammed Al-khudari, pada Minggu (8/8) karena mendukung salah satu faksi di Palestina tersebut. Saudara Al-Khudari, Abdel-Majed Al-Khudari, mengonfirmasi kabar ini kepada kantor berita Anadolu. Ia mengatakan bahwa pengadilan mengurangi masa hukuman saudaranya hingga setengahnya. Putra Al-khudari, Hani Al-Khudari, juga telah dijatuhi hukuman tiga tahun […]

Pengadilan Arab Saudi menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada mantan petinggi Hamas, Mohammed Al-khudari, pada Minggu (8/8) karena mendukung salah satu faksi di Palestina tersebut.
Saudara Al-Khudari, Abdel-Majed Al-Khudari, mengonfirmasi kabar ini kepada kantor berita Anadolu. Ia mengatakan bahwa pengadilan mengurangi masa hukuman saudaranya hingga setengahnya.
Putra Al-khudari, Hani Al-Khudari, juga telah dijatuhi hukuman tiga tahun penjara di Saudi.
Kepala komite yang bertugas menangani tahanan Yordania di Saudi, Khader Mashayekh, juga membenarkan vonis penjara terhadap Al-Khudari.
Namun, pihak berwenang Saudi belum mempublikasikan putusan pengadilan tersebut. Hamas juga tidak berkomentar terkait putusan pengadilan Al-Khudari ini.
Meski demikian, Hamas mengakui bahwa pihak berwenang Saudi menangkap 60 anggota dan simpatisan kelompoknya, termasuk Al-Khudari.
Pemerintahan Raja Salman menolak berkomentar terkait penangkapan itu. Riyadh hanya memaparkan bahwa hak-hak para tahanan terjamin undang-undang.
Saudi menangkap Al-Khudari (83) sekitar awal April 2019. Al-Khudari, putranya, dan sekitar 68 orang lainnya ditahan Saudi karena dianggap terkait dengan Hamas.
Menurut informasi yang didapat Amnesty Internasional, Al-Khudari dan putranya ditahan Saudi karena dituduh “bergabung dengan kelompok teroris.”
Al-Khudari merupakan warga Palestina dan pensiunan dokter serta politikus yang telah tinggal di Saudi selama kurang lebih 30 tahun.
Al-khudari menjadi perwakilan resmi Hamas di Saudi dan bertanggung jawab mengoordinasikan hubungan antara kelompoknya itu dengan pemerintah setempat.
Pada Februari lalu, Amnesty Internasional memaparkan Al-Khudari sempat menjalani operasi dan dirawat karena mengidap kanker prostat sebelum dia dan anaknya ditahan pihak Saudi.
Kelompok pemerhati HAM berbasis di London, Inggris, itu mendesak Raja Salman memastikan bahwa “tuduhan tidak berdasar” Saudi terhadap Al-Khudari dan putranya dibatalkan dan mereka bisa dibebaskan.
-
MULTIMEDIA14/03/2025
FOTO: Kapolri Pimpin Sertijab Pejabat Polri, Tunjuk Irjen Herry Heryawan Jadi Kapolda Riau
-
JABODETABEK14/03/2025
Cepat Tanggap! Polisi Amankan Duo Jambret yang Bikin Resah Warga Bogor
-
EKBIS14/03/2025
Mentan Masih Temukan Kecurangan Takaran Minyakita oleh 7 Perusahaan di Surabaya
-
NASIONAL14/03/2025
KPK Telusuri Jejak Korupsi Bank BJB: Ridwan Kamil Bakal Diperiksa
-
EKBIS14/03/2025
Serapan Gabah Bulog Tertinggi Selama 5 Tahun dan Siap Hadapi Panen Raya 2025
-
RAGAM14/03/2025
BCL Tersentuh Saat Isi Suara Film Animasi “Jumbo”: Pesannya Begitu Mendalam
-
JABODETABEK14/03/2025
Jakarta Bebas Banjir? Normalisasi Ciliwung Targetkan Pengurangan Risiko Banjir 40 Persen
-
RAGAM14/03/2025
Sadie Sink Gabung Marvel, Siap Beraksi di “Spider-Man 4”!