Berita
Evakuasi Staf Kedubes Afghanistan, Kanada Kirimkan Pasukan Khusus
Kanada akan mengirimkan pasukan khusus untuk mengevakuasi staf kedutaan besar mereka di Afghanistan di tengah peningkatan serangan Taliban di negara tersebut. Seorang pejabat yang enggan diungkap identitasnya mengonfirmasi langsung kabar ini kepada Associated Press. Namun, ia tak menjabarkan lebih lanjut jumlah pasukan khusus yang dikerahkan. Dengan keputusan ini, Kanada mengikuti jejak sejumlah negara lain yang sudah mengirimkan tim […]

Kanada akan mengirimkan pasukan khusus untuk mengevakuasi staf kedutaan besar mereka di Afghanistan di tengah peningkatan serangan Taliban di negara tersebut.
Seorang pejabat yang enggan diungkap identitasnya mengonfirmasi langsung kabar ini kepada Associated Press. Namun, ia tak menjabarkan lebih lanjut jumlah pasukan khusus yang dikerahkan.
Dengan keputusan ini, Kanada mengikuti jejak sejumlah negara lain yang sudah mengirimkan tim untuk mengevakuasi warganya dari Afghanistan.
Beberapa jam sebelum kabar Kanada ini, Inggris juga mengumumkan pengiriman sekitar 600 tentara ke Afghanistan untuk membantu evakuasi warganya. Amerika Serikat juga mengirimkan 3.000 tentara untuk mengevakuasi staf kedutaan mereka di Kabul.
Sebelumnya, Kanada juga sudah mengevakuasi sejumlah warga Afghanistan yang membantu operasi militer negara mereka di tanah konflik tersebut.
Pemerintah Kanada berjanji bakal meluncurkan program khusus agar para warga Afghanistan itu dapat diterima di masyarakat karena mereka sangat berjasa bagi para pasukan saat masih bertugas di medan perang.
Kanada memang sempat ikut serta dalam misi militer pimpinan AS dan NATO di Afghanistan. Mereka mengirimkan 40 ribu tentara selama 13 tahun. Namun, Kanada menarik pasukan mereka dari Afghanistan pada 2014 lalu.
Saat itu, militer AS mengklaim bahwa mereka sudah berhasil mendidik pasukan Afghanistan sehingga dapat melawan kelompok-kelompok pemberontak. AS pun memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan tahun ini.
Namun, setelah AS mulai menarik pasukan, Taliban justru terus menggencarkan serangannya di Afghanistan. Kemarin, Kamis (12/8), Taliban bahkan dilaporkan sudah merebut Ghazni, kota yang berjarak 150 kilometer dari Ibu Kota Afghanistan, Kabul.
Ghazni menjadi ibu kota provinsi ke-10 yang jatuh ke tangan Taliban. Sejumlah pengamat pun memprediksi Kabul akan jatuh ke tangan Taliban dalam 90 hari ke depan.
Taliban memang terus memperluas serangannya sejak AS memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan. Pekan lalu, mereka bahkan mengklaim sudah merebut 90 persen wilayah negara itu.
Meski demikian, pasukan pemerintah Afghanistan bersumpah akan merebut kembali daerah-daerah yang kini dikuasai Taliban.
Salah satu sumber pasukan Afghanistan mengatakan bahwa mereka tengah menyusun strategi untuk meluncurkan serangan besar-besaran.
-
JABODETABEK17/06/2025 20:30 WIB
UI Terima 1.602 Mahasiswa Lewat Jalur PPKB 2025, Termasuk dari Wilayah 3T
-
RAGAM17/06/2025 18:30 WIB
Siomay Indonesia Masuk 5 Dumpling Terbaik di Dunia
-
RAGAM17/06/2025 19:30 WIB
Will Smith Ungkap Penyesalan Tolak Main di “Inception”
-
OLAHRAGA17/06/2025 21:00 WIB
PON Bela Diri 2025 Digelar di Kudus, KONI Gandeng Djarum Foundation
-
POLITIK17/06/2025 22:30 WIB
DKPP Pecat Komisioner KPU Madiun, Terbukti Rangkap Jabatan Pengurus Partai
-
DUNIA17/06/2025 22:00 WIB
21 Negara Islam Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Agresi Israel ke Iran
-
OLAHRAGA17/06/2025 19:00 WIB
Persib Dapat Amunisi Baru! Saddil Ramdani Tak Sabar Jalani Latihan Perdana
-
FOTO17/06/2025 22:15 WIB
FOTO: Diskusi KWP Bersama DPR Bahas RUU Penyiaran