Berita
Kepung Pasukan Perlawanan Panjshir, Taliban Serukan Perdamaian
Taliban mengepung satu-satunya provinsi tersisa yang menentang kekuasaannya, kata seorang pemimpin senior kemarin, seraya menyerukan pemberontak untuk merundingkan penyelesaian dengan kelompok itu. Sejak jatuhnya Kabul pada 15 Agustus, pegunungan Panjshir menjadi satu-satunya provinsi yang bertahan melawan kelompok Islamis itu, meskipun ada juga pertempuran di provinsi tetangga Baghlan antara Taliban dan pasukan milisi lokal. Di bawah […]
Taliban mengepung satu-satunya provinsi tersisa yang menentang kekuasaannya, kata seorang pemimpin senior kemarin, seraya menyerukan pemberontak untuk merundingkan penyelesaian dengan kelompok itu.
Sejak jatuhnya Kabul pada 15 Agustus, pegunungan Panjshir menjadi satu-satunya provinsi yang bertahan melawan kelompok Islamis itu, meskipun ada juga pertempuran di provinsi tetangga Baghlan antara Taliban dan pasukan milisi lokal.
Di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, putra seorang mantan komandan Mujahidin, beberapa ribu anggota milisi lokal dan sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus bertahan melawan Taliban.
Dalam rekaman pidato yang ditujukan kepada warga Afghanistan di Panjshir, pemimpin senior Taliban Amir Khan Motaqi meminta para pemberontak untuk meletakkan senjata mereka.
“Emirat Islam Afghanistan adalah rumah bagi semua warga Afghanistan,” katanya, seperti dilansir Antara mengutip Reuters, Kamis (1/9).
Taliban telah mengumumkan amnesti untuk semua warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing selama dua dekade terakhir, tetapi orang banyak yang takut akan pembalasan terus berbondong-bondong ke perbatasan dalam upaya untuk melarikan diri dari negara yang terkurung daratan itu.
Motaqi mengatakan Taliban telah melakukan banyak upaya untuk bernegosiasi dengan para pemimpin pasukan oposisi di Panjshir, “tapi sayangnya, sayangnya, tanpa hasil apa pun”.
Tak ada alasan bertempur
Pasukan Taliban sedang membuat persiapan di sekitar empat sisi lembah Panjshir dan tidak ada alasan untuk bertempur, kata Motaqi, seraya menambahkan bahwa pasukan anti Taliban harus mengingat bahwa tidak mungkin mengalahkan Taliban bahkan dengan dukungan dari pasukan NATO dan AS.
“Tapi kami masih berusaha memastikan tidak ada perang dan masalah di Panjshir diselesaikan dengan tenang dan damai,” kata Motaqi.
Pernyataan itu muncul setelah setidaknya tujuh pejuang Taliban tewas dalam upaya untuk maju ke lembah, menurut dua pemimpin perlawanan.
Seorang juru bicara Front Perlawanan Nasional Afghanistan, yang mengelompokkan pasukan di lembah Panjshir, mengatakan pada Rabu bahwa pasukan Taliban telah melancarkan serangan dua hari lalu, dan telah menyerang di tiga atau empat daerah yang berbeda tetapi sejauh ini telah dipukul mundur.
Juru bicara itu mengatakan dia tidak memiliki rincian baru tentang korban. Taliban telah mengumumkan amnesti untuk semua warga Afghanistan.
-
EKBIS30/10/2025 08:15 WIBDaftar Lengkap Harga BBM Pertamina 30 Oktober 2025: Pertamax Stabil, Dexlite Naik Tipis
-
EKBIS30/10/2025 11:15 WIBHarga Emas Antam Turun Rp 4.000, Berikut Daftar Harga Hari Ini
-
POLITIK30/10/2025 07:00 WIBKetua Komisi II DPR: Jet Pribadi KPU RI Tak Masuk Temuan BPK
-
OLAHRAGA30/10/2025 23:00 WIBListyo Sigit Targetkan Balap Sepeda Indonesia Tembus Olimpiade 2028
-
EKBIS30/10/2025 09:15 WIBPasar Saham RI Menguat, IHSG Tembus 8.184,39 pada Kamis (30/10/2025)
-
DUNIA30/10/2025 08:00 WIBIsrael Bombardir Gaza Lagi, 30 Orang Tewas di Tengah Gencatan Senjata
-
NASIONAL30/10/2025 14:30 WIB2,1 Ton Narkoba Dimusnahkan Bareskrim Polri
-
NASIONAL30/10/2025 12:45 WIBCPNS 2026 Resmi Dibuka, Ini 5 Jurusan yang Paling Dibutuhkan dan Berpeluang Besar Lolos

















