Berita
Sejak 2020, Pasukan AS Diam-diam Latih Rakyat Taiwan
Pasukan operasi khusus Amerika Serikat (AS) dan marinir diam-diam melatih pasukan Taiwan. Pelatihan yang dilakukan selama lebih dari satu tahun belakangan ini diungkap Wall Street Journal pada Kamis (7/10). Mengutip AFP, Journal menyatakan sekitar dua lusin anggota layanan AS telah melatih pasukan darat dan laut Taiwan di tengah meningkatnya ancaman verbal China terhadap sekutu pulau […]
Pasukan operasi khusus Amerika Serikat (AS) dan marinir diam-diam melatih pasukan Taiwan. Pelatihan yang dilakukan selama lebih dari satu tahun belakangan ini diungkap Wall Street Journal pada Kamis (7/10).
Mengutip AFP, Journal menyatakan sekitar dua lusin anggota layanan AS telah melatih pasukan darat dan laut Taiwan di tengah meningkatnya ancaman verbal China terhadap sekutu pulau Amerika Serikat itu.
Laporan tersebut mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya. Kementerian Pertahanan Taiwan menolak mengomentari laporan tersebut.
Pentagon juga tidak mengkonfirmasi atau menyangkalnya. Juru bicara John Supple mengatakan dukungan AS untuk militer Taiwan diukur dari kebutuhan pertahanannya.
“Dukungan kami dan hubungan pertahanan dengan Taiwan tetap selaras melawan ancaman saat ini yang ditimbulkan oleh Republik Rakyat China,” kata Supple dalam sebuah pernyataan.
“Kami mendesak Beijing untuk menghormati komitmennya terhadap resolusi damai perbedaan lintas-Selat,” tambahnya.
Laporan Wall Street Journal itu sekaligus mengkonfirmasi artikel media Taiwan November lalu yang mengutip Komando Angkatan Laut Taiwan. Laporan itu menyebut bahwa pasukan AS telah tiba di sana untuk melatih marinir Taiwan dan pasukan khusus dalam operasi kapal kecil dan amfibi.
Laporan tersebut kemudian dibantah oleh pejabat AS dan Taiwan, yang menekankan bahwa kedua pihak terlibat dalam pertukaran dan kerja sama militer bilateral.
Amerika Serikat memasok senjata ke Taiwan, termasuk rudal untuk pertahanan dan jet tempur. Itu dilakukan di tengah ancaman Beijing yang akan secara paksa merebut kembali kendali pulau itu dan mengintegrasikannya kembali dengan China.
AS juga mempertahankan komitmen ambigu untuk membela Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsi pemberontak.
-
DUNIA23/11/2025 14:00 WIB21 Warga Gaza Tewas dalam Gelombang Serangan Udara Israel
-
RIAU23/11/2025 19:00 WIBGrup 3 Kopassus Terima Hibah Lahan 245,5 Hektare untuk Pembangunan Markas di Dumai
-
OLAHRAGA23/11/2025 17:00 WIBMonchengladbach Pesta Gol di Markas Heidenheim, Kevin Diks Ikut Unjuk Ketajaman
-
POLITIK23/11/2025 15:30 WIBSejarah Partai Nahdlatul Ulama dari Organisasi ke Arena Politik Nasional
-
EKBIS23/11/2025 18:02 WIBZulhas: Program Makan Bergizi Gratis Butuh 82,9 Juta Porsi Protein per Hari
-
JABODETABEK23/11/2025 20:00 WIBLima RT di Kepulauan Seribu Terendam Banjir Rob
-
RIAU23/11/2025 16:00 WIBSempat Mangkir, Akhirnya Bidan Desa Tersangka Malapraktik Sunat Ditahan
-
NUSANTARA23/11/2025 14:30 WIB4 Tahun Buron, Anggota KKB Maam Taplo Dibekuk di Keerom

















