Berita
Usai Kontak Erat dengan Staf Positif Covid-19, Joe Biden Tak Karantina
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, sempat kontak erat dengan salah satu staf kepresidenan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, ia tak menjalani karantina dan tetap melanjutkan agenda kerja sesuai jadwal. “Karena panduan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) tak mengharuskan orang-orang yang sudah divaksin menjalani karantina setelah terpapar (kontak erat). Presiden akan melanjutkan agenda harian,” kata sekretaris Gedung […]
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, sempat kontak erat dengan salah satu staf kepresidenan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, ia tak menjalani karantina dan tetap melanjutkan agenda kerja sesuai jadwal.
“Karena panduan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) tak mengharuskan orang-orang yang sudah divaksin menjalani karantina setelah terpapar (kontak erat). Presiden akan melanjutkan agenda harian,” kata sekretaris Gedung Putih, Jen Psaki, dalam pernyataannya di situs resmi.
Psaki menyatakan bahwa staf Gedung Putih itu teridentifikasi positif Covid-19 pada Senin (20/12). Ia mengalami gejala sedang saat terinfeksi virus itu.
“Tiga hari sebelumnya, pada Jumat, staf itu berada di sekitar presiden di Air Force One selama 30 menit, saat perjalanan dari Orange, South Carolina, ke Philadelphia, Pennsylvania,” ucapnya.
Staf itu sudah divaksin penuh dan mendapatkan booster. Saat dilakukan tes Covid-19 sebelum keberangkatan, kata Psaki, hasilnya menunjukkan negatif.
Ia mulai mengalami gejala pada Minggu (20/12). Setelah dilakukan tes, dia terkonfirmasi positif Covid-19.
Di hari yang sama, hasil tes PCR Biden keluar. Ia dinyatakan negatif Covid-19. Namun, ia tetap harus melakukan tes sekali lagi besok, Rabu (22/12).
“Presiden memiliki jadwal yang padat hari ini dan tak perlu karantina,” kata Psaki saat ditanya soal kontak erat presiden dengan stafnya.
Sebelumnya, Psaki mengalihkan pembicaraan ketika ditanya soal infeksi corona di lingkungan pemerintahan AS. Ia malah membahas bahwa lonjakan kasus Covid-19 memang pasti akan terjadi.
“Kami memperkirakan akan ada lonjakan kasus di negara, dan tentunya di beberapa pemerintah federal,” lanjut Psaki.
Dia memastikan bahwa protokol Covid-19 di Gedung Putih sesuai dengan anjuran CDC.
“Kami akan memberi informasi ke kalian semua seperti yang sudah dituliskan terkait komitmen kami dari beberapa bulan lalu soal transparansi kontak erat. Saya tak punya informasi baru kali ini,” katanya.
Ia kemudian menekankan 99 persen staf Gedung Putih sudah divaksinasi.
“Silakan ke lembaga lain untuk mendapat informasi tambahan, tapi saya hanya mengatakan bahwa kami memperkirakan ada lonjakan kasus,” katanya.
Biden sendiri sudah memperingatkan bahwa akan ada lonjakan kasus varian Omicron di musim dingin, terutama pada warga yang belum divaksinasi.
CDC juga menyatakan tingkat rawat inap di rumah sakit bisa mencapai rekor dalam beberapa minggu mendatang, sementara kasus dan kematian bisa mencapai level sebagaimana musim dingin tahun lalu.
Badan kesehatan Amerika itu memprediksi total kematian akibat Covid-19 pada 8 Januari bisa mencapai sekitar 837 ribu hingga 845 ribu.
Sejauh ini, total kasus Covid-19 di Amerika Serikat mencapai 51,1 juta dengan angka kematian 806 ribu.
-
RAGAM06/12/2025 20:00 WIBPetroChina Fhising Club – WMI Gelar Fishing Gathering dan Santunan Anak Yatim
-
JABODETABEK07/12/2025 05:30 WIBAwas! Cuaca Ekstrem Mengancam Jakarta Minggu 7 Desember 2025
-
JABODETABEK07/12/2025 07:30 WIBPerpanjangan SIM di Jakarta Hari Ini: Cek Lokasi dan Biaya
-
OASE07/12/2025 05:00 WIBKeutamaan Surat Al Qamar: Mukjizat Terbelahnya Bulan Rasulullah dan Khasiat Memudahkan Urusan
-
FOTO07/12/2025 10:22 WIBFOTO: Indofood UI Ultra 2025 Ajak Pelari Peduli Daur Ulang Sampah
-
NASIONAL07/12/2025 07:00 WIBAria Bima: PPHN Wajib Dihidupkan Agar Visi Presiden Selaras dengan Konstitusi
-
NASIONAL06/12/2025 17:00 WIBJelaskan Soal Kisruh PBNU Gus Yahya Sambangi Kiai Sepuh di Jombang
-
NUSANTARA07/12/2025 06:30 WIBBanjir Sumatra: Korban Meninggal Capai 914 Jiwa, 389 Warga Masih Hilang

















