Berita
Situasi Seusai Wafatnya Rasulullah Menurut Aisyah
Ketika Rasulullah ﷺ wafat keadaan di berbagai wilayah menjadi berubah. Hal ini telah disampaikan oleh istri Nabi Muhammad, Aisyah Radhiyallahu Anhuma. Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Dr Utsman bin Muhammad al-Khamis, Aisyah Radhiyallahu Anhuma menuturkan: “Ketika Rasulullah ﷺ wafat, muncullah kemunafikan di berbagai wilayah, sebagian orang Arab murtad, serta orang-orang Yahudi dan Nashrani mengangkat […]
Ketika Rasulullah ﷺ wafat keadaan di berbagai wilayah menjadi berubah. Hal ini telah disampaikan oleh istri Nabi Muhammad, Aisyah Radhiyallahu Anhuma.
Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Dr Utsman bin Muhammad al-Khamis, Aisyah Radhiyallahu Anhuma menuturkan: “Ketika Rasulullah ﷺ wafat, muncullah kemunafikan di berbagai wilayah, sebagian orang Arab murtad, serta orang-orang Yahudi dan Nashrani mengangkat pemimpin mereka. Kaum Muslimin ketika itu laksana kambing yang kehujanan di malam hari pada musim dingin karena kehilangan Nabi ﷺ, sampai Allah Azza wa Jalla menyatukan mereka dengan kekhalifahan Abu Bakar.
Dalam mengemban amanah tersebut, ayahku ditimpa berbagai kesulitan yang dapat menghancurkan gunung yang kokoh andaikata kesulitan itu ditimpakan ke atasnya. Demi Allah, tidaklah terjadi perselisihan di antara mereka melainkan ayahku akan memecahkannya dengan kharisma pribadinya dan kapasitas ilmunya.
Begitu pula terhadap penerusnya, Umar Radhiyallahu Anhu, siapa saja yang melihat sosok Ibnul Khaththab, niscaya dia tahu bahwa orang ini tercipta sebagai penolong bagi Islam. Demi Allah, dia seorang yang brilian, yang tidak ada tandingannya. Dia juga selalu mempersiapkan orang-orang yang akan menangani masalah-masalah yang dialami umat Islam.” (Fadha-ilush Shahabah karya Imam Ahmad).
Saat wafatnya Nabi Muhammad ﷺ banyak orang-orang Arab yang murtad. Mereka yang murtad di antaranya adalah (1) kabilah Asad dan Quraizhah, yang dipimpin oleh Thulaihah al-Asadi, (2) penduduk Kindah dan Orang-orang yang tinggal di daerah sekitarnya, pimpinan al-Asy‘ats bin Qais al-Kindi; (3) penduduk Mudzhij dan orang-orang yang tinggal tidak jauh dari daerah ini, dan mereka dipimpin oleh al-Aswad al-‘Ansi.
Selanjutnya, (4) Bani Hanifah, yang dipimpin oleh Musailamah sang pendusta; (5) Bani Salim pimpinan al-Fuja‘ah; (6) dan Bani Tamim, bersama dengan Sijah at-Taghlibiyyah. Ada pula orang-orang yang enggan membayar zakat, namun tidak keluar dari Islam.
Guna menghentikan pembangkangan kaum tersebut, Abu Bakar Radhiyallahu Anhu menyerahkan bendera perang kepada Khalid bin al-Walid Radhiyallahu Anhu, dan memerintahkannya untuk menangani Thulaihah bin Khuwailid al-Asadi. Segera sesudah melaksanakan tugasnya ini, Khalid diinstruksikan supaya menuju ke tempat Malik bin Nuwairah di daerah Bithah dan mengepungnya.
-
EKBIS28/10/2025 08:45 WIBDaftar Harga BBM Pertamina Terbaru 28 Oktober 2025, Harga Pertalite dan Pertamax Stabil
-
EKBIS28/10/2025 10:30 WIBRupiah Menghijau Tipis, Yen Jepang Jadi Juara Asia Saat Peso Filipina Justru Anjlok
-
NASIONAL28/10/2025 15:00 WIB
Kemenhan: TNI Siapkan Langkah Awal Pengiriman Pasukan Pedamaian ke Gaza
-
NASIONAL28/10/2025 07:00 WIBProyek Kereta Cepat Whoosh Disorot, KPK Resmi Buka Penyelidikan Dugaan Korupsi
-
EKBIS28/10/2025 11:45 WIBHarga Jual dan Buyback Emas Antam Kompak Merosot Rp 45.000 Pagi Ini
-
NASIONAL28/10/2025 11:00 WIBDKPP Copot Nasrul Muhayyang dari Jabatan Ketua Bawaslu Sulawesi Barat
-
POLITIK28/10/2025 19:00 WIBKPP-DEM Gelar Diskusi Media Bahas Digitalisasi Pemilu Bareng KPU, Bawaslu dan Kemkomdigi
-
JABODETABEK28/10/2025 07:30 WIBJadwal SIM Keliling Jakarta Selasa 28 Oktober 2025: Cek 5 Lokasi dan Syarat Perpanjangan

















