Berita
Di Forum ISEI, Wamenkeu Paparkan Tiga Hal: Hilirisasi, Digitalisasi, Sustainabilitas
AKTUALITAS.ID – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian ke depan yaitu hilirisasi, digitalisasi dan sustainabilitas. Hal ini ia ungkapkan saat berbicara pada saat menjadi panelis di Seminar Nasional Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), yang diselenggarakan di Bengkulu, pada Jumat (15/09).
“Hilirisasi, kita meyakini bahwa transformasi ekonomi Indonesia, sumber utamanya dan tonggak utamanya adalah sumber daya alam kita. Kalau kita lihat seluruh bola dunia, tidak ada negara lain yang memiliki sumber daya alam yang sekomplit Indonesia. Kalaupun ada paling hanya 1-2 negara saja yang menyamai kita,” kata Wamenkeu.
Wamenkeu melanjutkan bahwa hilirisasi itu bukan tentang pelarangan ekspor, tapi hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri adalah upaya untuk mengolah sumber daya alamnya lebih lanjut di dalam negeri sehingga menciptakan nilai tambah di dalam negeri.
“Ini sudah kita lakukan beberapa tahun terakhir, dan kita berharap kita teruskan ke depan. Kita ingin sarjana ekonomi semua satu pemikiran. Kita dorong hilirisasi,” lanjut Wamenkeu.
Setelah digitalisasi, Wamenkeu mengatakan bahwa tantangan ke depan yang perlu menjadi perhatian adalah digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi bukan hanya sekedar mengubah cara bekerja manual menjadi elektronik.
“Kalau digitalisasi di masa lalu mungkin hanya kita pahami sebagai proses bisnis yang manual didigitalkan, tapi masa depan kita digitalisasi bahkan mengarah kepada inteligensia buatan, artinya dunia digital yang bisa memberi rekomendasi dan bisa berpikir sendiri,” tutur Wamenkeu.
Mengenai sustainabilitas, Wamenkeu mengatakan bahwa hal ini berkaitan erat dengan upaya transformasi menuju ekonomi hijau Indonesia. Indonesia sudah menyampaikan komitmen untuk mengurangi emisi karbon dalam bentuk national determined contribution (NDC), dimana Indonesia berkontribusi secara global mengurangi emisi CO2 dengan target pengurangan 29 persen hingga 31,89 persen dengan usaha sendiri, atau 41 persen bahkan hingga 43,2 persen melalui dukungan internasional.
“Terus ada janji kedua, net zero emission 2060 atau lebih cepat. Harus kita deliver. Nah untuk mendeliver itu kita akan melakukan semua yang diperlukan termasuk melakukan transisi energi,” tambah Wamenkeu. (Red)
-
RIAU30/12/2025 15:15 WIBPintu Air Koto Panjang Dibuka, Kapolda Riau Siagakan Pasukan Antisipasi Banjir
-
JABODETABEK30/12/2025 15:32 WIBSidak Pasar Tebet Jelang Nataru, Mentan: Ancam Segel Produsen Nakal
-
NUSANTARA30/12/2025 13:00 WIB1 Januari 2026, Huntara dari PT Nindya Karya untuk Aceh Siap Dihuni
-
OLAHRAGA30/12/2025 13:45 WIBWTA 250 Auckland, Janice Tjen Tempati Posisi Unggulan Kelima
-
EKBIS30/12/2025 18:37 WIBMentan Respons Cepat Laporan Pupuk Subsidi Terlambat
-
NASIONAL30/12/2025 12:00 WIBDave Laksono: Pengibaran Bendera GAM di Aceh Bisa Jadi Upaya Provokasi
-
DUNIA30/12/2025 14:30 WIBIncar Pasokan Senjata dari Uni Emirat Arab, Saudi serang STC Yaman
-
OTOTEK30/12/2025 16:45 WIBXpeng G7 Extended Range akan diluncurkan Tahun 2026

















