Berita
Polisi Israel Akui Tembak Mati Gadis Cilik Berusia 3 Tahun di Tepi Barat

AKTUALITAS.ID – Polisi Israel mengakui petugasnya menembak seorang anak perempuan Palestina berusia tiga tahun sampai tewas di Tepi Barat.
Menurut pernyataan polisi dan rekaman yang dibagikan, seorang pengemudi van berbelok ke arah petugas di sebuah pos pemeriksaan antara Yerusalem dan Ramallah, Palestina sehingga mendorong mereka untuk melepaskan tembakan.
Akibat penembakan, seorang gadis yang berada di kendaraan lain di pos pemeriksaan terluka, kata polisi, dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (8/1/2024).
Badan medis darurat Israel Magen David Adom mengatakan, seorang gadis berusia tiga tahun “dinyatakan meninggal” setelah pemeriksaan.
Dalam pernyataannya Minggu (7/1/2024), kepolisian Israel mengatakan pasangan perempuan dan laki-laki berhenti di persimpangan dekat Yerusalem dan menabrakkan mobil mereka ke polisi perbatasan Israel. Dalam pernyataannya, polisi mengatakan mereka merespons serangan dengan tembakan peluru tajam.
Polisi menambahkan mereka ‘menetralkan’ pasangan di dalam mobil itu tanpa mengungkapkan detailnya. Sumber kantor berita WAFA mengatakan pasangan tersebut tewas juga dalam penembakan yang dilakukan oleh aparat keamanan Zionis Israel. (YAN KUSUMA/RAFI)
-
POLITIK26/04/2025 10:00 WIB
PPP Tahan Diri Beri Dukungan Prabowo di Pilpres 2029
-
EKBIS26/04/2025 19:00 WIB
RUPS PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 2025: Kinerja, Pembagian Dividen dan Pergantian Dewan Komisaris
-
EKBIS26/04/2025 08:30 WIB
BREAKING! Harga BBM Resmi Turun per 26 April 2025, Ini Daftar Lengkapnya!
-
EKBIS26/04/2025 09:30 WIB
Harga Emas Antam Anjlok Rp 21.000 per Gram Sabtu 26 April 2025
-
OASE26/04/2025 05:00 WIB
Maryam: Kisah Wanita Suci yang Kepergiannya Membuat Langit Berduka
-
NASIONAL26/04/2025 11:00 WIB
Setneg Pastikan Belum Ada Usulan Resmi Soal Solo Jadi Daerah Istimewa
-
DUNIA26/04/2025 08:00 WIB
Prancis Siapkan Opsi Sanksi untuk Israel di Uni Eropa dan PBB
-
JABODETABEK26/04/2025 11:30 WIB
Seorang Balita 4 Tahun Tewas Terlindas Mobil di Jagakarsa